Jayapura (Antara Papua) - Dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, mengklaim masyarakat di wilayahnya paling banyak menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau Pneumonia khususnya yang menyerang paru-paru.
Dokter Huttal Silaban, selaku dokter umum RSUD Tiom Kabupaten Lanny Jaya, di Jayapura, Kamis, mengatakan, tinggi jumlah pasien penderita ISPA ini dikarenakan masyarakat menghirup udara kotor di dalam honai.
"Kebiasaan masyarakat tinggal dan menghirup udara tidak bersih di dalam honai menjadi salah satu penyebab tingginya kasus ISPA di Kabupaten Lanny Jaya," katanya.
Huttal menjelaskan, honai merupakan rumah khas orang Papua yang tidak memiliki jendela, segala aktifitas dilakukan di dalamnya seperti memasak dan memelihara hewan seperti babi.
"Karena semua aktifitas dilakukan di dalam rumah yang tidak memiliki sanitasi dan ventilasi yang baik, membuat udara tidak sehat serta menjadikan masyarakatnya mempunyai keluhan sakit paru-paru," ujarnya.
Sedangkan stok obat untuk ISPA hingga kini masih mencukupi, biasanya jika kekurangan hanya bersifat darurat saja.
"Selain ISPA, penyakit kulit menduduki urutan kedua yang sering dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya," katanya lagi.
Dia menambahkan, penyakit kulit ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan masyarakat mandi di sungai atau kali yang tidak menggunakan sabun mandi dan justru memakai sabun cuci. (*)
Berita Terkait
Tim SAR Timika melanjutkan pencarian ABK Papua Jaya 2 jatuh ke laut
Kamis, 25 April 2024 13:48
Melihat upaya pemerintah meningkatkan ekonomi Nelayan di Papua
Kamis, 25 April 2024 13:46
Pemprov Papua sebut RTRW salah satu upaya lindungi hutan
Kamis, 25 April 2024 13:26
Polisi Jayapura gelar program pengentasan buta aksara
Kamis, 25 April 2024 12:28
Dinkes Biak Numfor tambah tiga distrik eliminasi malaria pada 2024
Kamis, 25 April 2024 12:26
Enam siswa SMA Jayapura ikuti lomba penulisan jurnalistik FLS2N
Kamis, 25 April 2024 10:19
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Lantamal X Jayapura awasi laut mencegah penyeludupan
Rabu, 24 April 2024 20:14