Timika (Antara Papua) - Musibah pelayaran di wilayah perairan Kabupaten Mimika dan Asmat, Provinsi Papua, lebih dominan disebabkan oleh kelebihan muatan, baik penumpang maupun barang.
Pelaksana Harian Kantor SAR Timika Hendra Salawaney, Rabu, mengatakan setiap sarana transportasi laut dan sungai yang hendak berlayar harus memperhatikan faktor keselamatan dengan tidak mengangkut penumpang maupun barang melebihi kapasitas.
"Dalam kondisi yang biasanya agak ekstrem pada bulan Januari-Februari ini, semua operator pelayaran dan pengguna jasa pelayaran tentu harus lebih berwaspada. Tidak boleh memuat penumpang melebihi kapasitas karena banyak kejadian musibah di laut usut punya usut ternyata karena kelebihan kapasitas," kata Hendra.
Hingga pertengahan Januari ini, katanya, belum ada laporan yang diterima Kantor SAR Timika soal kecelakaan transportasi laut dan sungai di wilayah perairan Mimika dan Asmat.
Kondisi itu berbeda dengan periode tahun sebelumnya yang cukup banyak terjadi kecelakaan di laut.
"Tahun lalu selama Januari saja kami tangani ada enam kasus musibah di laut. Tahun ini sampai pertengahan Januari belum ada laporan. Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja. Apalagi kondisi cuaca sekarang cukup bagus," kata Hendra.
Hendra juga menyoroti masih minimnya persediaan alat-alat keselamatan seperti jaket pelampung pada sarana angkutan rakyat seperti perahu motor dan lainnya.
"Terkadang kita hanya fokus pada pelayaran skala menengah dan skala besar, tapi pelayaran rakyat kurang mendapat perhatian serius. Padahal mobilitas orang yang menggunakan pelayaran rakyat dari kampung ke kampung di pesisir Mimika sangat tinggi dan itu berlangsung setiap hari karena akses ke kampung-kampung itu hanya melalui sungai dan laut," jelasnya.
Kantor SAR Timika berharap ke depan perlu ada sosialisasi dan penyuluhan oleh instansi terkait kepada para operator pelayaran rakyat agar lebih memperhatikan faktor keselamatan penumpang dengan menyediakan jaket pelampung dan lainnya.
"Kita harapkan penyedia jasa pelayaran tradisional seperti pemilik perahu motor, speed boat dan lain-lain menyediakan jaket pelampung. Harga jaket pelampung tidak terlalu mahal. Hanya sekitar Rp100 ribu-Rp200 ribu per unit," jelasnya.
Beberapa rute pelayaran yang cukup rawan yaitu seperti perairan Pulau Tiga di perbatasan Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Asmat. Di lokasi itu sudah terjadi banyak kecelakaan perahu motor nelayan maupun perahu motor carteran penumpang.
Mengingat tingginya insiden kecelakaan laut di sekitar perairan Pulau Tiga itu, Kantor SAR Timika berharap agar ke depan di lokasi itu perlu dilakukan pengawasan khusus oleh instansi terkait. (*)
SAR: kelebihan muatan penyebab dominan musibah pelayaran di Papua
Dalam kondisi yang biasanya agak ekstrem pada bulan Januari-Februari ini, semua operator pelayaran dan pengguna jasa pelayaran tentu harus lebih berwaspada. Tidak boleh memuat penumpang melebihi kapasitas karena banyak kejadian musibah di laut....