Kemenlu dan Pemprov Papua bahas mahasiswa bermasalah di luar negeri
Jadi semua sekolah berlanjut dengan baik, kami pun sudah menghubungi sekolahnya sehingga tidak ada masalah lagi.
Jayapura (Antara Papua) - Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Provinsi Papua membahas mahasiswa asal Papua yang belum lama ini bermasalah dengan kuliahnya di luar negeri karena anggaran.
Staf Khusus Kementerian Luar Negeri untuk Isu-Isu Strategis Djauhari Oratmangun di Jayapura, mengatakan pihaknya telah mengirim instruksi kepada semua konsulat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri agar menangani mahasiswa, sehingga sekolahnya dapat berlanjut.
"Jadi semua sekolah berlanjut dengan baik, kami pun sudah menghubungi sekolahnya sehingga tidak ada masalah lagi," katanya.
Djauhari menjelaskan, pihaknya melihat permasalahan ini lebih pada situasional sekali. Situasi yang tak terduga karena masalah anggaran tahun lalu dan hal ini diketahui semua orang.
"Tetapi yang jelas semua mahasiswa Papua bisa tertangani dengan baik, di mana karena itulah kami kesini untuk berkoordinasi supaya ke depan jauh lebih baik," ujarnya.
Untuk itu ke depan pihaknya bersama Pemprov Papua akan terus berkoordinasi sehingga siswa dan mahasiswa Bumi Cenderawasih bisa mendapatkan sekolah yang baik dan kelak nantinya dapat kembali berkontribusi terhadap kepentingan negara dan pembangunan di wilayah setempat.
"Kami berkeyakinan bahwa satu negara itu akan maju termasuk provinsi apabila sumber daya manusianya itu berkembang secara baik," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi karena Pemprov Papua telah mengirim banyak mahasiswa dan siswa asal Bumi Cenderawasih untuk bersekolah di luar negeri. (*)
Staf Khusus Kementerian Luar Negeri untuk Isu-Isu Strategis Djauhari Oratmangun di Jayapura, mengatakan pihaknya telah mengirim instruksi kepada semua konsulat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri agar menangani mahasiswa, sehingga sekolahnya dapat berlanjut.
"Jadi semua sekolah berlanjut dengan baik, kami pun sudah menghubungi sekolahnya sehingga tidak ada masalah lagi," katanya.
Djauhari menjelaskan, pihaknya melihat permasalahan ini lebih pada situasional sekali. Situasi yang tak terduga karena masalah anggaran tahun lalu dan hal ini diketahui semua orang.
"Tetapi yang jelas semua mahasiswa Papua bisa tertangani dengan baik, di mana karena itulah kami kesini untuk berkoordinasi supaya ke depan jauh lebih baik," ujarnya.
Untuk itu ke depan pihaknya bersama Pemprov Papua akan terus berkoordinasi sehingga siswa dan mahasiswa Bumi Cenderawasih bisa mendapatkan sekolah yang baik dan kelak nantinya dapat kembali berkontribusi terhadap kepentingan negara dan pembangunan di wilayah setempat.
"Kami berkeyakinan bahwa satu negara itu akan maju termasuk provinsi apabila sumber daya manusianya itu berkembang secara baik," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi karena Pemprov Papua telah mengirim banyak mahasiswa dan siswa asal Bumi Cenderawasih untuk bersekolah di luar negeri. (*)