Timika (Antara Papua) - Ketua Pengurus Cabang SPSI Kabupaten Mimika Aser Gobai mengklaim munculnya dukungan serikat pekerja di sejumlah negara mengindikasikan persoalan mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia telah menjadi perhatian dunia.
"Dukungan serikat pekerja yang datang dari beberapa negara yang ditujukan langsung melalui surat kepada Presiden Joko Widodo dan manajemen Freeport, memang nyata bahwa persoalan ini sudah menjadi perhatian dunia," kata Aser di Timika, Rabu.
Sedikitnya delapan organisasi pekerja telah menyatakan dukungan kepada PC SPSI Mimika dan PUK SPKEP SPSI PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sejak Rabu (24/5) hingga Sabtu (27/5), delapan organisasi pekerja internasional memberikan dukungan dengan menyurati langsung Presiden Joko Widodo agar turun tangan menengahi persoalan ketenagakerjaan di lingkungan PTFI di Kabupaten Mimika, sekaligus mendesak PT FI menghormati hak-hak pekerja.
Delapan organisasi pekerja internasional yang memberikan dukungan, antara lain The Union Le Syndicate di Toronto Ontario Kanada, Confederacao Nacional Dos Metalurgicos (CNM/CUT) di Brazil, Korean Metals Workers Union di Korea ,Indian National Mineworkers Federation.
Berikutnya, Mineworkers Union of Nambia, The Australian Workers Union, CFMEU Mining and Energy di Sydney Australia dan Federazione Impigiegati Operai Metalurgici Nazionale di Italia.
Organisasi pekerja internasional ini seluruhnya berafiliasi dengan pekerja pertambangan dunia yang berhimpun dalam Industri ALL Global Union.
Di dalam negeri, Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) juga menyatakan dukungan atas perjuangan PUK SPKEP SPSI PT Freeport Indonesia yang sedang melakukan aksi mogok kerja.
FPPI pertanggal 26 Mei 2017 telah melayangkan surat seruan darurat kepada CEO Freeport-McMoran Copper & Gold Inc, Richard Adkerson sebagai bentuk solidaritas sesama pekerja sekaligus desakan kepada PT Freeport Indonesia untuk patuh terhadap hukum, terutama hukum ketenagakerjaan di Indonesia.
Aser juga mengapresiasi dukungan seluruh serikat pekerja secara langsung maupun secara tidak langsung di dalam negeri maupun di luar negeri.
Aser juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat pemerintah tidak menanggapi surat tersebut dengan mengambil langkah-langkah maka akan dilakukan unjuk rasa serikat pekerja di dalam negeri maupun di luar negeri mendukung apa yang dilakukan oleh karyawan Freeport, privatisasi dan kontraktor yang ada di lingkungan Freeport. (*)
Berita Terkait
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
PTFI beri layanan kesehatan mata gratis masyarakat Mimika
Rabu, 27 Maret 2024 15:22
Lanud Timika gelar bazar murah peringati HUT TNI AU
Rabu, 27 Maret 2024 15:18
KPK panggil Bupati Mimika Eltinus Omaleng jadi saksi sidang Tipikor
Selasa, 26 Maret 2024 19:52
DLH Mimika minta petugas kebersihan tetap koordinasi bekerja
Selasa, 26 Maret 2024 2:41
Suku Amugme Mimika miliki kekayaan sastra lisan
Selasa, 26 Maret 2024 2:38
BPJS Mimika sebut APBD tanggung biaya kesehatan 30 ribu warga
Minggu, 24 Maret 2024 20:33
Disdik Mimika dorong beri makan siang gratis
Sabtu, 23 Maret 2024 19:51