Jayapura (Antara Papua) - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua Lukas Enembe mengambil formulir sekaligus mendaftarkan diri ke kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk pencalonan pada pemilihan Gubernur Papua periode 2018-2023.
Selain mengambil formulir dan mendaftarkan diri, Lukas Enembe juga meminta dukungan koalisi dari partai PDI-P untuk maju kembali ke Pilkada Gubernur (Pilgub) Papua yang dijadwalkan pada pilkada serentak jilid III Juni 2018.
"Bangun Papua itu `kan bukan satu partai, perlu berkoalisi dengan satu partai politik, kita tidak bisa memandang dengan kita tidak cukup atau ini satu kursi, ini satu kursi, kita anggap semua sama," kata Lukas Enembe setelah mengambil formulir dan mendaftar di Kantor kantor DPD PDI-Perjuangan di Kota Jayapura.
Menurut dia, yang terpenting adalah semua partai politik bisa membangun Papua, sama-sama berkoalisi hidup bersama dan membicarakan masalah-masalah Papua.
Suasana saat Lukas Enembe mengambil formulir dan mendaftarkan diri sebagai bakal calon pilgub Papua di Kantor DPD PDIP di Kota Jayapura, Rabu (7/6). (Foto: Antara Papua/Musa Abubar)
Walaupun Partai Demokrat dengan 16 kursi memenuhi syarat untuk mencalonkan, tetapi harus membuka peluang bagi partai lain, misalnya PDI-P yang menduduki tujuh kursi untuk berkoalisi.
"Saya tidak tahu bagaimana tetapi dalam mekanisme partai, nanti mereka akan memutuskan, ini kan syarat-syarat seseorang menentukan seseorang menjadi calon atau tidak itu ada di partai politik, itu mereka yang memutuskan," kata Lukas Enembe yang kini masih menjabat Gubernur Papua periode 2013-2018.
Dia mengatakan dalam waktu dekat Partai Golongan Karya akan mendeklarasikan dukungan untuk maju sebagai calon gubernur.
Lukas menyebutkan partai lain yang sudah berkoalisi dengan Demokrat yaitu Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
"Dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang jelas kami sudah pernah komunikasi dengan ibu Yanni selaku Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Papua. Terserah ibu Yanni mau bawa ke mana, yang penting kami sudah pernah berkomunikasi dan sudah pernah bicara dengan dia," katanya.
Lukas mengaku juga sudah pernah bertemu dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Prabowo Subiyanto untuk membicarakan dukungannya.
"Kita sudah bicarakan selanjutnya terserah partai Gerindra mau berkoalisi dengan partai mana terserah yang penting sudah disampaikan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Bapilu DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua, Erwin Kbarek mengaku pihaknya belum memastikan siapa calon gubernur yang akan diusung partai berlambang Banteng moncong putih itu.
"Kami hanya menerima pendaftaran dan pengambilan berkas, nantinya DPP yang akan menilai, dan memutuskan. Dan jika sudah diputuskan, maka kita DPD dan DPC harus tunduk atas putusan itu," ujarnya. (*)