Biak (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Papua berhasil mengurangi pengendalian kasus penyakit malaria dengan pencapaian Annual Parasite Incidence (API) 6,7 per 1.000 penduduk.
"Untuk 29 kabupaten/kota penanganan penyakit malaria, Dinkes Biak Numfor masuk kategori terbaik, kami menargetkan API malaria 1,3 hingga nol," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid dihubungi di Biak.
Ruslan menyebut, untuk dua distrik Biak Kota dan Samofa pengendalian penyakit malaria sudah turun drastis hingga 0 persen.
Langkah nyata pencegahan malaria terus dilakukan jajaran dinas kesehatan dengan meningkatkan program promosi kesehatan.
Program lain yang juga digalakkan Dinkes, lanjut Ruslan, yakni pemberian kelambu gratis untuk warga di berbagai kampung.
Program pengendalian malaria di Biak, lanjut Ruslan, di antaranya dilakukan melalui diagnosis secara mikroskopis atau dengan Uji Reaksi Cepat (Rapid Diagnostic Test /RDT), pengobatan menggunakan Artemisinin Combination Therapy (ACT).
Sedangkan upaya lain, menurut Ruslan, dilakukan dengan meningkatkan kapasitas petugas analis laboratorium serta penyediaan sarana mikroskop hingga obat-ooatan.
Masyarakat juga diminta dalam mencegah penyakit malaria, lanjutnya, harus menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan keluarga.
Berdasarkan Data Kemenkes hingga 2017 terdapat 200 kabupaten/kota di Indonesia yang sudah dinyatakan bebas malaria.
Sedangkan 117 kabupaten/kota yang lain sedang dalam kajian agar dalam waktu dekat juga bisa dinyatakan bebas malaria.
Kabupaten/kota di Indonesia yang bisa dinyatakan bebas malaria jika angka API (indeks parasit)-nya di bawah 1.
Lima provinsi di Indonesia yang angka API-nya masih sangat tinggi yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara.
Khusus di Provinsi Papua, angka API tercatat sebanyak 42,6 per 1.000 penduduk. Kabupaten Mimika menduduki peringkat kedua tertinggi kasus malaria di Papua setelah Kabupaten Keerom dengan angka API mencapai 246,8 per 1.000 penduduk. Adapun di Kabupaten Keerom, angka API-nya mencapai 317,18 per 1.000 penduduk.(*)
Berita Terkait
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
PTFI beri layanan kesehatan mata gratis masyarakat Mimika
Rabu, 27 Maret 2024 15:22
BPJS Kesehatan Biak berikan kemudahan layanan JKN selama libur Lebaran
Senin, 25 Maret 2024 19:19
BPJS Mimika sebut APBD tanggung biaya kesehatan 30 ribu warga
Minggu, 24 Maret 2024 20:33
Dinkes sebut prioritas utama Dana Otsus Papua Kesehatan bantu pasien OAP
Minggu, 24 Maret 2024 18:22
BPJS Kesehatan Jayapura sediakan posko selama libur mudik Lebaran
Sabtu, 23 Maret 2024 19:31
Pemprov Papua Tengah alokasi Rp65 miliar untuk kesehatan
Sabtu, 23 Maret 2024 17:25