Jayapura (Antara Papua) - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua memantau kasus diare yang menyerang 22 warga di Distrik Unurum Guay, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Tim UP2KP melakukan pemantauan langsung ke Puskesmas Unurum Guay dan melakukan pengecekan ke beberapa rumah warga yang terserang diare.
"Kami ke Distrik Unurum Guay dan kami langsung menuju Puskesmas setempat untuk bertemu kepala Puskesmas guna mewawancarai dan mengambil data di Puskesmas terkait kasus diare yang menyerang 22 warga di daerah itu," kata Kepala Bidang Respon Emergenzi UP2KP Darwin Rumbiak di Jayapura, Sabtu.
Menurut dia, dapat disimpulkan bahwa diduga diare di daerah itu disebabkan karena air. Rata-rata masyarakat di distrik tersebut mengkonsumsi air hujan.
"Kalau air hujan itu sendiri tidak sehat karena mengandung zat asam yang tinggi," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, lingkungan tempat tinggal warga di distrik itu tidak sehat dan ini juga dapat memicu terjadinya penyakit diare, penyakit kulit dan juga penyakit lainnya.
Selain itu, menurut dia, tim yang turun juga telah mengambil data dari masyarakat serta mengunjungi tempat tinggal masyarakat yang terserang diare.
"Pada prinsipnya sampai saat ini penyebab diare di distrik itu belum diketahui karena sampelnya baru saja diambil dan diperiksa," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Jayapura dapat memperhatikan ketersediaan air bersih dan sanitasi dasar di daerah itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus diare ini terjadi di area perusahaan Rimba Matoa Lestari (RML). Penyebabnya diduga dari sumber air untuk karyawan yang berasal dari waduk yang tidak higienis.
Kasus diare yang menyerang 22 warga di Unurum Guay itu mulai terjadi pada 18 Juli 2017. (*)
Berita Terkait
BAZNAS Mimika kumpulkan zakat pada H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah
Jumat, 29 Maret 2024 21:21
Kapolda Irjen Fakhiri: Polri rekrut 2.000 pemuda Papua jadi Bintara
Jumat, 29 Maret 2024 21:15
RSUD Yowari sebut 1.400 kelahiran tercatat selama 2022-2023
Jumat, 29 Maret 2024 21:11
Dinkes Jayapura mencegah DBD dengan pengasapan tiga distrik
Jumat, 29 Maret 2024 21:07
PT Freeport Indonesia-Pemkab Mimika kerja sama pengentasan TB
Jumat, 29 Maret 2024 21:05
BEI gelar webinar safari Ramadhan bersama masyarakat di Tanah Papua
Jumat, 29 Maret 2024 18:56
Dinas PUPR Jayapura usulkan bangun rusunawa para medis RS Ramela
Jumat, 29 Maret 2024 18:55
Pemprov Papua ajak petani beralih gunakan pupuk organik
Jumat, 29 Maret 2024 18:09