Jayapura (Antara Papua)- Sebanyak 500 siswa dari sejumlah sekolah di Jayapura, Provinsi Papua mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan yang disandingkan dengan bidang kesehatan terkait komunikasi, informasi, dan edukasi tentang obat dan pangan aman.
Sosialiasi empat pilar kebangsaan yang disandingkan dengan bidang kesehatan itu digelar oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura bekerja sama dengan Komisi IX DPR-RI. Sosialisasi berlangsung sehari di Kantor Dinas Kesehatan Papua, Selasa.
"Karena kita di bidang kesehatan jadi kita sandingkan dengan empat pilar kebangsaan maka kita gandeng anggota DPR-RI daerah pemilihan Papua yakni Pak Roberth Rouw," kata Pelaksana Tugas Kepala BPPOM Jayapura Nurjaya Kadir.
Menurut dia, kerja sama antara BPPOM Jayapura dengan Komisi IX DPR-RI kurang lebih sudah berjalan selama tiga tahun yakni sejak 2015.
"Di Jayapura, sosialisasi ini kita fokuskan di Abepura yakni di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dengan melibatkan siswa dari sejumlah SMA/SMK di Jayapura," ujarnya.
Dia mengatakan, sebanyak 500 siswa dari sejumlah SMA/SMK di Kota Jayapura yang hadir sebagai peserta dalam sosialisasi ini.
"Rabu (9/8) besok, sosialisasi yang sama akan dilakukan di Biak dan akan diikuti oleh 1.000 siswa, kemudian dilanjutkan lagi di Kabupaten Kepulauan Yapen selama dua hari dan akan diikuti oleh 1.000 siswa sebagai peserta," ujarnya.
Nurjaya mengatakan sudah sebanyak 2.500 masyarakat dan siswa yang mengetahui KIE dan diharapkan tiap tahun jumlahnya bertambah.
Dia berharap melalui sosialisasi yang dilakukan setiap tahun, banyak masyarakat mengetahui tentang penggunaan obat dan pangan aman.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Roberth Rouw menuturkan khusus di bidang kesehatan pihaknya selama ini bermitra dengan BPPOM.
Ia berharap seluruh bidang yang sudah bermitra dengan DPR-RI menghadirkan anggota DPR-RI dalam seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan.
"Kami ingin supaya semua program yang sudah kami bicarakan di DPR-RI harus bisa disosialisasikan kepada masyarakat terutama di bidang kesehatan," ujarnya.
Dia mengatakan sosialisasi itu merupakan program yang sudah dibicarakan oleh DPR-RI dengan Pemerintah Pusat sehingga harus dilaksanakan.
"Program komunikasi, informasi, dan edukasi tentang obat dan pangan aman ini amat sangat penting dan menyangkut dengan tugas BPPOM Jayapura," ujarnya.
Dia menyebutkan, sosialisasi obat dan makanan itu merupakan kunci, karena orang sakit kan membutuhkan obat untuk sehat, orang yang mau sehat harus membutuhkan makanan yang baik.
"Kalau obat-obat kita tidak diproses dan dengan baik, makanan kita tidak bisa dikasih jaminan yang beredar di Papua ini maka akan merusak sumber daya manusia Papua ke depan," ujar Roberth. (*)
Berita Terkait
Balai Bahasa Papua ajak orang tua transmisi bahasa lokal ke anak
Kamis, 18 April 2024 2:41
Kantor Imigrasi Jayapura ajukan proses hukum delapan warga PNG
Kamis, 18 April 2024 2:39
KSOP Jayapura: Jumlah penumpang angkutan laut naik saat Lebaran 2024
Kamis, 18 April 2024 2:36
Baznas Biak ajak ASN dan TNI/Polri membayar infak sedekah
Rabu, 17 April 2024 19:13
Bawaslu limpahkan kasus politik uang caleg parpol pemilu ke Gakkumdu
Rabu, 17 April 2024 19:02
Finalis lomba menulis esai presentasi karya Uncen Jayapura
Rabu, 17 April 2024 19:01
BKKBN Papua luncurkan Posyandu Prima dekatkan layanan kepada warga
Rabu, 17 April 2024 18:09
Pemkot Jayapura ajak generasi muda perkuat kemampuan bahasa Tobati
Rabu, 17 April 2024 18:08