Wamena (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, memprioritaskan warga lokal pada Satuan Tugas (Satgas) Kaki Telanjang dan Terapung (Kijang) atau pelayanan medis berjalan kaki dan menggunakan perahu, yang direkrut untuk daerah terdepan, terpencil dan terluar (T3).
"Jumlah tenaga Satgas Kijang yang dibutuhkan sekitar 15 atau 20 orang dan kita lebih mengutamakan tenaga dari warga sini dahulu, kalau memang tenaga dari Jayawijaya belum memenuhi kuota baru kami minta tenaga dari luar," katan Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya Dokter Willy Mambieuw di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Ia menjelaskan bahwa calon anggota Satgas Kijang yang direkrut merupakan non pegawai negeri dan juga bukan tenaga honorer.
"Artinya mereka yang kami libatkan ini belum ada ikatan kontrak kerja dengan instansi lain," ujarnya.
Menurut dia, kini calon Satgas Kijang itu sedang mengikuti beberapa tahapan agar bisa menjadi bagian dalam tenaga kesehatan yang melayani masyarakat di tiga lokasi berbeda.
"Penerimaan dibuka pada tanggal 12-14 September. Hari ini mereka masuk tahap tes. Tenaga kesehatan yang kita terima itu bagian analis, dokter, lab, farmasi, perawat dan bidan," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Jayawijaya menempatkan 10 orang tim Nusantara Sehat di Distrik Wollo dan Distrik Bolakme untuk membantu pelayanan kesehatan selama dua tahun.
Asisten I Bidang Pemerintahan di Kabupaten Jayawijaya Tinggal Wusono, mengatakan tim Nusantara Sehat yang merupakan kerja sama Pemkab Jayawijaya, Dinkes Papua dan Kementerian Kesehatan itu sudah tiba di Jayawijaya.
"10 orang tim itu membidangi ilmu kesehatan seperti perawat, bidan, puskesmas keliling dan analisis. Jadi masa kerja penempatan tim nusantara sehat ini selama dua tahun, dengan masing-masing puskesmas itu ditempatkan lima tenaga sesuai disiplin ilmu yang dibutuhkan di puskesmas di Wollo dan Bolakme," katanya.
Dari jumlah anggota tim Nusantara Sehat, menurut dia, tidak ada tenaga dokter karena jarang sekali dokter mau membantu masyarakat melalui kegiatan nusantara sehat itu.
Ia mengharapkan penambahan tenaga pelayanan di dua puskesmas itu bisa mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di sana.
"Kami juga sudah ingatkan tenaga kesehatan di Bolakme untuk melaksanakan rawat inap sebab gedungnya sudah diresmikan oleh Bapak Wakil Bupati," katanya.
Sebenarnya Pemkab Jayawijaya mengusulkan lima puskesmas di daerah 3T sebagai daerah penempatan tim Nusantara Sehat namun yang dipilih oleh Kementerian Kesehatan adalah Distrik Wollo dan Bolakme.
"Namun tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan sebab tim Kemenkes dan Dinkes Papua menjanjikan jika penempatan petugas pada dua puskesmas ini hingga selesai masa tugasnya tidak bermasalah, maka akan mendapatkan petugas di tahun-tahun berikutnya," katanya. (*)
Berita Terkait
DPKP Biak Numfor sediakan lahan satu hektare tanam cabai-sayuran
Selasa, 23 April 2024 13:35
Plt Sekda sebut Biak menjadi penyelenggara STC pada November 2024
Selasa, 23 April 2024 11:31
Pemkab Jayapura dorong masyarakat Kampung Abar kembangkan produk gerabah
Selasa, 23 April 2024 10:00
Bank Papua sebut UMKM muda memperkuat ekonomi lokal
Selasa, 23 April 2024 3:56
Rektor Uncen harap Rp3,35 triliun PTFI untuk kesejahteraan rakyat
Selasa, 23 April 2024 3:51
DKP Mimika dorong ekonomi nelayan OAP dengan olah ikan asin
Selasa, 23 April 2024 1:44
Dinas Perikanan Jayapura: Lima distributor rutin kirim ikan ke Amerika
Selasa, 23 April 2024 1:42
Pemkot Jayapura tandatangani NPHD pengamanan untuk pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 19:42