Jakarta (Antara News) - Anggota Komisi III DPR RI Aboebakar Al Habsy menilai penyerangan terhadap anggota TNI di Papua merupakan persoalan serius yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah pusat.
"Peristiwa kekerasan ini jika tidak segera diselesaikan akan menjadi preseden buruk yang bisa terjadi di daerah lain," kata Aboebakar Al Habsy di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, peristiwa berdarah yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya pada Kamis ini menunjukkan kelompok separatis di Papua sudah mulai berani menunjukkan eksistensinya.
Ia mengatakan pemerintah melalui Polri dan TNI harus sigap dan bertindak cepat untuk segera menyelesaikan persoalan itu.
Aboebakar juga turut berduka cita atas gugurnya delapan prajurit TNI dalam peristiwa penyerangan itu.
"Mereka adalah putera terbaik bangsa yang mengabdi hingga titik darah penghabisan," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta Kapolri untuk menurunkan Densus 88 ke Papua, karena menilai peristiwa penyerangan itu sebagai teror yang nyata terhadap kondisi keamanan negara.
Penyerangan terhadap aparat keamanan, kata dia, adalah bentuk teror yang tidak bisa dianggap remeh.
"Saya optimis Densus 88 mampu menangani persoalan ini," katanya.
Sementara itu, siaran pers dari Pusat Penerangan TNI, Kamis, menyebutkan Gerakan Sipil Bersenjata di Papua melakukan penyerangan terhadap pos TNI di Pos Tinggi Nambut, Puncak Jaya, yang mengakibatkan satu anggota TNI meninggal dunia dan satu anggota lainnya terluka.
Penyerangan kedua terjadi sekitar pukul 10.30 Wita terhadap anggota TNI yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Sinak, yang mengakibatkan tujuh anggota TNI gugur.
(T.R024/B/S024)
"Peristiwa kekerasan ini jika tidak segera diselesaikan akan menjadi preseden buruk yang bisa terjadi di daerah lain," kata Aboebakar Al Habsy di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, peristiwa berdarah yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya pada Kamis ini menunjukkan kelompok separatis di Papua sudah mulai berani menunjukkan eksistensinya.
Ia mengatakan pemerintah melalui Polri dan TNI harus sigap dan bertindak cepat untuk segera menyelesaikan persoalan itu.
Aboebakar juga turut berduka cita atas gugurnya delapan prajurit TNI dalam peristiwa penyerangan itu.
"Mereka adalah putera terbaik bangsa yang mengabdi hingga titik darah penghabisan," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta Kapolri untuk menurunkan Densus 88 ke Papua, karena menilai peristiwa penyerangan itu sebagai teror yang nyata terhadap kondisi keamanan negara.
Penyerangan terhadap aparat keamanan, kata dia, adalah bentuk teror yang tidak bisa dianggap remeh.
"Saya optimis Densus 88 mampu menangani persoalan ini," katanya.
Sementara itu, siaran pers dari Pusat Penerangan TNI, Kamis, menyebutkan Gerakan Sipil Bersenjata di Papua melakukan penyerangan terhadap pos TNI di Pos Tinggi Nambut, Puncak Jaya, yang mengakibatkan satu anggota TNI meninggal dunia dan satu anggota lainnya terluka.
Penyerangan kedua terjadi sekitar pukul 10.30 Wita terhadap anggota TNI yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Sinak, yang mengakibatkan tujuh anggota TNI gugur.
(T.R024/B/S024)