Jayapura (ANTARA News) - Walikota Jayapura Tommy Mano menyatakan penyesalannya atas penembakan yang dilakukan tentara Papua Nugini atau PNG Defence Forse (PNGDF) terhadap WNI asal Jayapura.

"Saya sangat menyesalkan penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan PNGDF apapun alasannya," kata Walikota Mano kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu.

Menurut dia, apapun alasannya seharusnya tentara PNG tidak melepaskan tembakan terhadap warga sipil termasuk WNI karena selama ini setiap hari ratusan warga PNG keluar dan masuk wilayah RI khususnya Kota Jayapura dengan bebas tanpa gangguan apalagi dari pihak keamanan RI.

"WN PNG yang masuk ke wilayah RI selalu kami terima dengan tangan terbuka, kenapa sebaliknya WNI yang ke PNG ditembak oleh tentara PNG," kata Walikota.

Edward Aritahanu (19 th) ditembak tentara PNG saat mengunjungi kerabat yang tinggal di kampung Lido, Provinsi Sandaun.

Penembakan itu terjadi saat mereka berada di pantai kampung tersebut dan tiba-tiba datang lima tentara PNG dengan menggunakan mobil jenis land cruiser.

Tak beberapa lama kemudian tentara PNG itu menggeluarkan tembakan sebanyak tiga kali dan salah satunya mengenai kaki Edward, sehingga mereka langsung melarikan diri dengan perahu motor.

Saat ini korban masih dirawat di RSUD Dok II Jayapura.
(E006)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024