Jayapura (ANTARA News) - Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengakui, ada kelompok masyarakat di Papua yang ingin menggagalkan pemilu legislatif 9 April mendatang.
"Kami sudah mendapat laporan tentang adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan pemilu," aku Pangdam Cenderawasih di Jayapura.
Dikatakan, walaupun ada ajakan untuk menggagalkan pileg namun dengan banyaknya caleg yang berasal dari sanak keluarga kelompok tersebut maka kemungkinan hal itu tidak berpengaruh.
Para caleg yang akan ikut pileg pasti akan berupaya meminta sanak keluarganya yang selama ini bersebrangan untuk mendukung dan memberikan suaranya saat pemungutan suara.
Dengan demikian maka hanya kemungkinan kecil saja masyarakat yang tidak memilih, kata Mayjen TNI Zebua seraya menambahkan, yang harus diantisipasi saat perhitungan dan dampaknya.
Karena itu pihaknya senantiasa meminta anggota agar waspada dan memprediksi kemungkinan yang terjadi, harap Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua.
Pangdam Cenderawasih mengaku, pihaknya sudah siap membantu polisi bila sewaktu-waktu terjadi kasus menonjol, termasuk bila terjadi didaerah.
Saat ini Kodam Cenderawasih sudah menyiapkan satu satuan setingkat kompi (SSK) untuk diperbantukan ke Polda Papua, dan 44 satuan setingkat pleton (SST) untuk polres.
"Anggota yang diperbantukan ke polisi itu sebelumnya sudah dilatih untuk menghadapi huru-hara," jelas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Zebua. (E006)
"Kami sudah mendapat laporan tentang adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan pemilu," aku Pangdam Cenderawasih di Jayapura.
Dikatakan, walaupun ada ajakan untuk menggagalkan pileg namun dengan banyaknya caleg yang berasal dari sanak keluarga kelompok tersebut maka kemungkinan hal itu tidak berpengaruh.
Para caleg yang akan ikut pileg pasti akan berupaya meminta sanak keluarganya yang selama ini bersebrangan untuk mendukung dan memberikan suaranya saat pemungutan suara.
Dengan demikian maka hanya kemungkinan kecil saja masyarakat yang tidak memilih, kata Mayjen TNI Zebua seraya menambahkan, yang harus diantisipasi saat perhitungan dan dampaknya.
Karena itu pihaknya senantiasa meminta anggota agar waspada dan memprediksi kemungkinan yang terjadi, harap Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua.
Pangdam Cenderawasih mengaku, pihaknya sudah siap membantu polisi bila sewaktu-waktu terjadi kasus menonjol, termasuk bila terjadi didaerah.
Saat ini Kodam Cenderawasih sudah menyiapkan satu satuan setingkat kompi (SSK) untuk diperbantukan ke Polda Papua, dan 44 satuan setingkat pleton (SST) untuk polres.
"Anggota yang diperbantukan ke polisi itu sebelumnya sudah dilatih untuk menghadapi huru-hara," jelas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Zebua. (E006)