Jayapura (Antara Papua) - TNI AU menggunakan tiga pesawat terbaru jenis T-50 Golden Eagle dalam latihan Perkasa D-14 yang digelar oleh Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU-II) Makasar yang dipusatkan di Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV (Kosekhanudnas IV) di Biak, Papua.
"Jadi, latihan udara itu digelar selama lima hari. Mulai dari 25-29 Agustus 2014 dengan menjadikan base ops Lanud Jayapura sebagai pangkalan pendukung," kata Danlanud Jayapura Kolonel PNB Oka Prawira di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.
Ia mengatakan selain melaksanakan latihan udara, ke tiga pesawat tempur terbaru itu akan dibantu dua pesawat pendukung lainnya milik TNI AU yang ikut serta dalam latihan yakni satu pesawat Boeing 737-200 Survailance dan satu pesawat angkut C-130 Hercules.
"Selain latihan, ketiga pesawat tempur dan dua pesawat pendukung itu akan melaksanakan patroli perbatasan udara terluar di wilayah NKRI, sekaligus sebagai ajang untuk menujukan eksistensi TNI AU di langit Papua," kata Oka.
Sementara itu, Komandan Skuadron 5 Lanud Iswahyudi-Madiun, Letkol PNB Wastum yang juga pilot pesawat T-50 Golden Eagle sekaligus Flight Leader ke tiga pesawat tersebut, mengatakan, skenario latihan Perkas D-14 itu, akan disimulasikan sebagai pesawat perang milik musuh yang memasuki wilayah udara NKRI yang akan di cegat oleh pesawat Sukhoi milik TNI AU yang sudah siaga di Lanud Manuhua Biak.
"Ke tiga pesawat tempur itu diskenariokan sebagai pesawat musuh yang masuk wilayah Papua yang tidak teridentifikasi, baik itu security clearens, tidak memiliki flight approuval dan berpotensi mengancam. Ketiga pesawat ini dan dua pesawat intai musuh itu akan dicegat oleh tiga pesawat Sukhoi dan dipaksa turun ke Lanud Manuhua Biak," ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, kata Wastum, dua pesawat pembantu jenis Boeing dan Hercules itu akan bertugas sebagai pesawat intai milik musuh.
"Nah, saat beraksi di udara, pesawat Sukhoi akan melepaskan sejumlah tembakan ke arah ke lima pesawat yang diskenariokan sebagai musuh. Sehingga ke lima pesawat itu terpaksa turun ke Lanud Manuhua Biak," katanya.
Sedangkan, Mayor PNB Darma Gultom komandan flight latihan skadron udara 15 Lanud Iswahyudi-Madiun, salah satu pilot T-50 Golden Eagle selaku rekan Wastum, mengatakan bahwa sebelum mendarat di Lanud Jayapura, pihaknya terlebih dahulu melakukan beberapa manuver diatas Kota Jayapura dengan tujuan untuk mengenalkan pesawat terbaru milik TNI AU kepada masyarakat.
"Kedatangan pesawat T-50 Golden Eagle hanya untuk misi latihan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI AU juga memiliki pesawat terbaru dan sekaligus sebagai ajang untuk meningkatkan minat kedirgantaraan bagi putra putri Papua," katanya.
Kedatangan ketiga pesawat tempur milik TNI AU itu sempat membuat warga Kota Jayapura heboh, karena pesawat jenis T-50 Golden Eagle sempat bermanuver tiga kali diatas ibu kota Provinsi Papua.
"Keren sekali. Saya baru lihat pesawat tempur terbang diatas Kota Jayapura," kata Firgita Aprilia, salah seorang warga Jayapura. (*)
"Jadi, latihan udara itu digelar selama lima hari. Mulai dari 25-29 Agustus 2014 dengan menjadikan base ops Lanud Jayapura sebagai pangkalan pendukung," kata Danlanud Jayapura Kolonel PNB Oka Prawira di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.
Ia mengatakan selain melaksanakan latihan udara, ke tiga pesawat tempur terbaru itu akan dibantu dua pesawat pendukung lainnya milik TNI AU yang ikut serta dalam latihan yakni satu pesawat Boeing 737-200 Survailance dan satu pesawat angkut C-130 Hercules.
"Selain latihan, ketiga pesawat tempur dan dua pesawat pendukung itu akan melaksanakan patroli perbatasan udara terluar di wilayah NKRI, sekaligus sebagai ajang untuk menujukan eksistensi TNI AU di langit Papua," kata Oka.
Sementara itu, Komandan Skuadron 5 Lanud Iswahyudi-Madiun, Letkol PNB Wastum yang juga pilot pesawat T-50 Golden Eagle sekaligus Flight Leader ke tiga pesawat tersebut, mengatakan, skenario latihan Perkas D-14 itu, akan disimulasikan sebagai pesawat perang milik musuh yang memasuki wilayah udara NKRI yang akan di cegat oleh pesawat Sukhoi milik TNI AU yang sudah siaga di Lanud Manuhua Biak.
"Ke tiga pesawat tempur itu diskenariokan sebagai pesawat musuh yang masuk wilayah Papua yang tidak teridentifikasi, baik itu security clearens, tidak memiliki flight approuval dan berpotensi mengancam. Ketiga pesawat ini dan dua pesawat intai musuh itu akan dicegat oleh tiga pesawat Sukhoi dan dipaksa turun ke Lanud Manuhua Biak," ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, kata Wastum, dua pesawat pembantu jenis Boeing dan Hercules itu akan bertugas sebagai pesawat intai milik musuh.
"Nah, saat beraksi di udara, pesawat Sukhoi akan melepaskan sejumlah tembakan ke arah ke lima pesawat yang diskenariokan sebagai musuh. Sehingga ke lima pesawat itu terpaksa turun ke Lanud Manuhua Biak," katanya.
Sedangkan, Mayor PNB Darma Gultom komandan flight latihan skadron udara 15 Lanud Iswahyudi-Madiun, salah satu pilot T-50 Golden Eagle selaku rekan Wastum, mengatakan bahwa sebelum mendarat di Lanud Jayapura, pihaknya terlebih dahulu melakukan beberapa manuver diatas Kota Jayapura dengan tujuan untuk mengenalkan pesawat terbaru milik TNI AU kepada masyarakat.
"Kedatangan pesawat T-50 Golden Eagle hanya untuk misi latihan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI AU juga memiliki pesawat terbaru dan sekaligus sebagai ajang untuk meningkatkan minat kedirgantaraan bagi putra putri Papua," katanya.
Kedatangan ketiga pesawat tempur milik TNI AU itu sempat membuat warga Kota Jayapura heboh, karena pesawat jenis T-50 Golden Eagle sempat bermanuver tiga kali diatas ibu kota Provinsi Papua.
"Keren sekali. Saya baru lihat pesawat tempur terbang diatas Kota Jayapura," kata Firgita Aprilia, salah seorang warga Jayapura. (*)