Biak (Antara Papua) - Pelaku usaha budidaya keramba jaring apung Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua,  memasarkan ikan kerapu jenis cantang di Hong Kong sesuai permintaan investor di negara itu.

"Sekitar satu ton lebih ikan kerapu cantang hasil budidaya keramba jaring apung yang kami kelola dalam waktu dekat akan diekspor ke Hong Kong," kata Frans, pelaku usaha kecil budidaya kerapu Kampung Kanai Kepulauan Padaido di Biak, Kamis.

Ia mengakui, jenis kerapu yang diminati pengusaha Hong Kong memiliki bobot yang mencapai satu kilogram per ekor.

Mengenai harga jual kerapu jenis cantang di pasaran, menurut Frans, dapat mencapai Rp250 ribu/kilogram untuk ukuran yang disepakati.

"Saat ini permintaan ikan kerapu cukup tinggi di Hong Kong,  tinggal pengusaha lokal memanfaatkan budidaya keramba jaring apung dengan serius sehingga mampu memenuhi pasar ekspor," ujarnya.

Ia mengakui budidaya ikan kerapu dengan jaring apung di wilayah Kampung Kanai, Kepulauan Padaido, sangat potensial untuk dikembangkan.

Frans mengaku mulai menekuni usaha budidaya ikan kerapu itu sejak Juli 2014, diawal usaha belum memperlihatkan hasil karena masih dilakukan percobaan sebagai pelaku usaha kecil sektor perikanan.

Kini,  usaha budidaya ikan kerapu dengan metode jaring apung telah digeluti secara serius, dan wilayah tersebut telah menjadi sentra budidaya kerapu jenis cantang dan macan.

"Keramba jaring apung ikan kerapu dikelola satu `seat` beriisi 10 petak. Diharapkan hasil budidaya kerapu meningkatkan ekonomi keluarga," ujarnya.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Biak Numfor pada tahun anggaran 2014,  menjadikan Kampung Kanai, Distrik Kepulauan Padaido, sebagai proyek percontohan budidaya kerapu dengan metode keramba jaring apung. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024