Jayapura (Antara Papua) - Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan TNI AL akan memasang alat pemantau atau CCTV di Pulau Mangga, untuk memantau kegiatan operasional kapal-kapal di sekitar perairan Jayapura, Papua.
"Tahun 2015, TNI AL akan memasang CCTV di Pulau Mangga agar nantinya Mabes TNI AL dapat memantau kegiatan kapal-kapal termasuk bongkar muat dan termonitor hingga ke ruang pimpinan di Jakarta," kata Laksamana TNI Marsetio di sela-sela kunjungannya di Jayapura, Jumat.
Kasal mengatakan dengan dibangunnya alat pemantau maka diharapkan seluruh aktifitas di perairan Jayapura dapat terpantau bahkan hingga ke Jakarta.
"Alat yang akan dipasang seperti yang dipasang di pelabuhan Singapura," ujarnya.
Selain memasang alat pemantau, TNI AL juga akan membangun dermaga di pantai Hamadi yang merupakan lokasi bekas pendaratan kapal-kapal saat perang dunia (PD) II .
Dermaga yang akan dibangun nantinya dapat disandari kapal-kapal patroli milik TNI-AL yang relatif kecil yakni yang panjangnya hanya sekitar 40 meter.
KSAL yang sebelumnya berkunjung ke Lantamal XI Merauke itu mengatakan, secara bertahap peralatan yang dibutuhkan TNI AL akan dipasang disejumlah kawasan sehingga dapat memonitor kegiatan kapal-kapal diseluruh perairan Indonesia.
"Dengan meningkatnya peralatan yang dimiliki diharapkan pelanggaran di perairan Indonesia makin berkurang," ujarnya.
Marsetio yang didampingi isri dan sejumlah pejabat Mabes TNI AL, seusai melakukan peninjauan terhadap fasilitas di Mako Lantamal X langsung bertatap muka dengan anggota TNI AL di Jayapura. (*)
"Tahun 2015, TNI AL akan memasang CCTV di Pulau Mangga agar nantinya Mabes TNI AL dapat memantau kegiatan kapal-kapal termasuk bongkar muat dan termonitor hingga ke ruang pimpinan di Jakarta," kata Laksamana TNI Marsetio di sela-sela kunjungannya di Jayapura, Jumat.
Kasal mengatakan dengan dibangunnya alat pemantau maka diharapkan seluruh aktifitas di perairan Jayapura dapat terpantau bahkan hingga ke Jakarta.
"Alat yang akan dipasang seperti yang dipasang di pelabuhan Singapura," ujarnya.
Selain memasang alat pemantau, TNI AL juga akan membangun dermaga di pantai Hamadi yang merupakan lokasi bekas pendaratan kapal-kapal saat perang dunia (PD) II .
Dermaga yang akan dibangun nantinya dapat disandari kapal-kapal patroli milik TNI-AL yang relatif kecil yakni yang panjangnya hanya sekitar 40 meter.
KSAL yang sebelumnya berkunjung ke Lantamal XI Merauke itu mengatakan, secara bertahap peralatan yang dibutuhkan TNI AL akan dipasang disejumlah kawasan sehingga dapat memonitor kegiatan kapal-kapal diseluruh perairan Indonesia.
"Dengan meningkatnya peralatan yang dimiliki diharapkan pelanggaran di perairan Indonesia makin berkurang," ujarnya.
Marsetio yang didampingi isri dan sejumlah pejabat Mabes TNI AL, seusai melakukan peninjauan terhadap fasilitas di Mako Lantamal X langsung bertatap muka dengan anggota TNI AL di Jayapura. (*)