Biak (Antara Papua) - Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Biak
Numfor, Provinsi Papua, menginginkan
elit politik di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang Ka`bah itu bisa bersatu, sehingga konflik internal segera berlalu.
"Meski saat ini muncul dua versi pengurus DPP, namun DPC PPP Biak tetap solid menjalankan mandat partai dalam membangun daerah," ujar Wakil Ketua DPC PPP Kabupaten Biak Numfor Firman, di Biak, Kamis.
Ia mengatakan, jika elit politik DPP tidak bersatu maka kader dan pengurus PPP kabupaten/kota akan terbelah dua serta menghancurkan masa depan partai di kancah politik nasional.
Sebagai kader PPP, Firman beserta jajaran DPC PPP Biak telah berkomitmen untuk tetap bekerja menjalankan roda organisasi partai sesuai kewenangan yang ada.
"Bagi kader PPP Biak tidak terpengaruh, apakah kepengurusan DPP dibawah Romahurmuzy versi Muktamar Surabaya atau Djan Faridz versi Muktamar Jakarta yang memimpin partai berlambang Ka`bah," ujarnya.
Ia mengatakan kader PPP Biak lebih mengutamakan keutuhan partai sehingga siapapun kepengurusan yang diakui tetap kader PPP daerah mendukung.
Jajaran kader PPP Biak berharap masalah internal partai kepengurusan DPP PPP segera berakhir sehingga keutuhan partai dan kebersamaan tetap terjalin di kabupaten/kota.
"Elit PPP yang berselisih paham tentang muktamar hendaknya segera berdamai karena semuanya untuk kepentingan partai kedepan, " ujar Firman.
Pada Pemilu 2014 DPC PPP Biak memperoleh tiga kursi DPRD Biak Numfor, yakni Ir Akmal Bahri (dapil 2 Distrik Samofa), Anwar Akbar (dapil Biak Kota) serta Alian Wakum (dapil 5 distrik Biak Timur, Oridek, Padaido dan Aimando. (*)
"Meski saat ini muncul dua versi pengurus DPP, namun DPC PPP Biak tetap solid menjalankan mandat partai dalam membangun daerah," ujar Wakil Ketua DPC PPP Kabupaten Biak Numfor Firman, di Biak, Kamis.
Ia mengatakan, jika elit politik DPP tidak bersatu maka kader dan pengurus PPP kabupaten/kota akan terbelah dua serta menghancurkan masa depan partai di kancah politik nasional.
Sebagai kader PPP, Firman beserta jajaran DPC PPP Biak telah berkomitmen untuk tetap bekerja menjalankan roda organisasi partai sesuai kewenangan yang ada.
"Bagi kader PPP Biak tidak terpengaruh, apakah kepengurusan DPP dibawah Romahurmuzy versi Muktamar Surabaya atau Djan Faridz versi Muktamar Jakarta yang memimpin partai berlambang Ka`bah," ujarnya.
Ia mengatakan kader PPP Biak lebih mengutamakan keutuhan partai sehingga siapapun kepengurusan yang diakui tetap kader PPP daerah mendukung.
Jajaran kader PPP Biak berharap masalah internal partai kepengurusan DPP PPP segera berakhir sehingga keutuhan partai dan kebersamaan tetap terjalin di kabupaten/kota.
"Elit PPP yang berselisih paham tentang muktamar hendaknya segera berdamai karena semuanya untuk kepentingan partai kedepan, " ujar Firman.
Pada Pemilu 2014 DPC PPP Biak memperoleh tiga kursi DPRD Biak Numfor, yakni Ir Akmal Bahri (dapil 2 Distrik Samofa), Anwar Akbar (dapil Biak Kota) serta Alian Wakum (dapil 5 distrik Biak Timur, Oridek, Padaido dan Aimando. (*)