Jayapura (Antara Papua) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengajak para pemuda Papua untuk memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila ketika berbicara pada seminar kebangsaan yang diikuti para mahasiswa dan pelajar se-Jayapura dengan tema "Menuju Indonesia Emas".
"Sebagai pemuda harus membuka diri terhadap segala bentuk perubahan tanpa harus kehilangan identitas diri dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa yang lebih baik, dan belajar hidup berdemokrasi yang lebih sehat, bertanggung jawab dan bermartabat itulah yang diajarkan Pancasila sebagai dasar negara," kata Mayjen Fransen dalam rilis yang diterima Antara Jayapura, Minggu.
Seminar itu, digelar di aula Tonny A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih pada Sabtu (23/11) pagi yang bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan para pemuda generasi penerus bangsa agar menjadi menjadi seorang pemimpin yang handal dan tangguh di masa mendatang karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang mempunyai banyak hal yang mampu dibanggakan.
Dalam ceramahnya Mayjen Fransen menyampaikan sebagai pemuda generasi penerus bangsa harus berani melakukan transformasi dan sudah siap menghadapi Indonesia Emas karena di tangan para pemudalah nasib bangsa ini.
Dimana pada era globalisasi banyak menawarkan tentang sistem budaya baru sehingga menggeser budaya nasional dan di bidang teknik informasi semua dapat diakses tanpa ada rahasia.
"Kita boleh membuka diri, tetapi jangan sampai terpengaruh pada budaya asing yang ingin merusak bangsa karena peran pemuda sangat strategis dan menentukan serta terpengaruh terhadap budaya asing," kata dia.
Namun dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika sumber, lanjut Fransen kekuatan bangsa lewat para pemuda harus bangkit untuk menata masa depan yang lebih baik.
"Indonesia memiliki banyak potensi yang menjadi kekuatan dan keunggulan-keunggulan tetapi harus digunakan sebagai pemersatu bangsa dan jangan digunakan untuk saling bertentangan," katanya.
"Indonesia memiliki potensi sumber alam yang melimpah, itu tugas berat para pemuda dimasa mendatang yaitu cara memanfaatkan kekayaan alam yang ada, agar mampu mensejahterakan seluruh rakyat karena semua negara ingin menguasai Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia," lanjutnya.
Lebih lanjut mantan Danrem Sorong, Papua Barat itu menyampaikan sekarang ini, kita semua telah memasuki masa perang energi dimana ketahanan pangan, air dan energi hayati yang ada di Indonesia harus tetap dijaga dan kelestariannya serta jangan sampai dikuasai oleh pihak asing.
"Karena dimasa mendatang dengan jumlah penduduk yang semakin banyak, energi semakin menipis, pangan dan air semakin terbatas, sehingga kita dituntut untuk bisa membangun karakter diri yang kuat lewat pemuda sebagai generasi penerus bangsa untuk menjadi seorang pemimpin yang peduli kepada rakyatnya," katanya.
Diakhir ceramahnya Pangdam Fransen yang baru menjabat beberapa bulan itu menggantikan Mayjen TNI Christian Zebua, berpesan kepada seluruh pemuda agar siap menjadi seorang pemimpin.
"Tentunya menjadi seorang pemimpin, para pemuda harus memiliki sikap nasionalisme, luhur, percaya kepada kemampuan sendiri, berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas serta dapat bersatu karena di tangan pemudalah bangsa Indonesia menjadi Emas," ujarnya. (*)
"Sebagai pemuda harus membuka diri terhadap segala bentuk perubahan tanpa harus kehilangan identitas diri dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa yang lebih baik, dan belajar hidup berdemokrasi yang lebih sehat, bertanggung jawab dan bermartabat itulah yang diajarkan Pancasila sebagai dasar negara," kata Mayjen Fransen dalam rilis yang diterima Antara Jayapura, Minggu.
Seminar itu, digelar di aula Tonny A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih pada Sabtu (23/11) pagi yang bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan para pemuda generasi penerus bangsa agar menjadi menjadi seorang pemimpin yang handal dan tangguh di masa mendatang karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang mempunyai banyak hal yang mampu dibanggakan.
Dalam ceramahnya Mayjen Fransen menyampaikan sebagai pemuda generasi penerus bangsa harus berani melakukan transformasi dan sudah siap menghadapi Indonesia Emas karena di tangan para pemudalah nasib bangsa ini.
Dimana pada era globalisasi banyak menawarkan tentang sistem budaya baru sehingga menggeser budaya nasional dan di bidang teknik informasi semua dapat diakses tanpa ada rahasia.
"Kita boleh membuka diri, tetapi jangan sampai terpengaruh pada budaya asing yang ingin merusak bangsa karena peran pemuda sangat strategis dan menentukan serta terpengaruh terhadap budaya asing," kata dia.
Namun dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika sumber, lanjut Fransen kekuatan bangsa lewat para pemuda harus bangkit untuk menata masa depan yang lebih baik.
"Indonesia memiliki banyak potensi yang menjadi kekuatan dan keunggulan-keunggulan tetapi harus digunakan sebagai pemersatu bangsa dan jangan digunakan untuk saling bertentangan," katanya.
"Indonesia memiliki potensi sumber alam yang melimpah, itu tugas berat para pemuda dimasa mendatang yaitu cara memanfaatkan kekayaan alam yang ada, agar mampu mensejahterakan seluruh rakyat karena semua negara ingin menguasai Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia," lanjutnya.
Lebih lanjut mantan Danrem Sorong, Papua Barat itu menyampaikan sekarang ini, kita semua telah memasuki masa perang energi dimana ketahanan pangan, air dan energi hayati yang ada di Indonesia harus tetap dijaga dan kelestariannya serta jangan sampai dikuasai oleh pihak asing.
"Karena dimasa mendatang dengan jumlah penduduk yang semakin banyak, energi semakin menipis, pangan dan air semakin terbatas, sehingga kita dituntut untuk bisa membangun karakter diri yang kuat lewat pemuda sebagai generasi penerus bangsa untuk menjadi seorang pemimpin yang peduli kepada rakyatnya," katanya.
Diakhir ceramahnya Pangdam Fransen yang baru menjabat beberapa bulan itu menggantikan Mayjen TNI Christian Zebua, berpesan kepada seluruh pemuda agar siap menjadi seorang pemimpin.
"Tentunya menjadi seorang pemimpin, para pemuda harus memiliki sikap nasionalisme, luhur, percaya kepada kemampuan sendiri, berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas serta dapat bersatu karena di tangan pemudalah bangsa Indonesia menjadi Emas," ujarnya. (*)