Jayapura, 1/12 (Antara) - Tim SAR gabungan berupaya mencapai lokasi heli Super Puma TNI-AU yang mendarat darurat di pedalaman Papua, Jumat (28/11), melalui jalur darat dengan berjalan kaki dari kampung Pending.
"Sekitar 15 anggota SAR gabungan dibantu masyarakat sedang berupaya berjalan kaki menuju lokasi heli," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura, Mayor (Sus) Juni Kurniawati kepada Antara di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan, untuk mencapai lokasi diperkirakan harus berjalan kaki selama tiga jam.
Tim SAR gabungan itu bertekad selain menolong para korban juga akan mencoba membuat helipad guna membantu mempercepat proses evakuasi.
"Mudah-mudahan tim bisa segera sampai dan melihat langsung kondisi korban dan proses evakuasi segera dilakukan," ujar Mayor Juni.
Helikopter Super Puma milik TNI AU yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan itu mengalami insiden dalam penerbangannya dari Sentani menuju Kiwirok dengan membawa 10 anggota Yonif 133/Yudha Sakti.
Saat berada diketinggian 4.500 meter di atas permukaan air laut, Jumat (28/11) helikopter dilaporkan sempat kehilangan kontak dan berhasil mendarat darurat di pedalaman Papua.
Tim SAR dari TNI AD sebelumnya pernah mencoba menuju lokasi dari Kiwirok namun kembali karena medannya yang sangat sulit.
Dari 14 penumpang dan kru dilaporkan beberapa diantaranya mengalami cidera patah yang cukup serius. (*)
"Sekitar 15 anggota SAR gabungan dibantu masyarakat sedang berupaya berjalan kaki menuju lokasi heli," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura, Mayor (Sus) Juni Kurniawati kepada Antara di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan, untuk mencapai lokasi diperkirakan harus berjalan kaki selama tiga jam.
Tim SAR gabungan itu bertekad selain menolong para korban juga akan mencoba membuat helipad guna membantu mempercepat proses evakuasi.
"Mudah-mudahan tim bisa segera sampai dan melihat langsung kondisi korban dan proses evakuasi segera dilakukan," ujar Mayor Juni.
Helikopter Super Puma milik TNI AU yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan itu mengalami insiden dalam penerbangannya dari Sentani menuju Kiwirok dengan membawa 10 anggota Yonif 133/Yudha Sakti.
Saat berada diketinggian 4.500 meter di atas permukaan air laut, Jumat (28/11) helikopter dilaporkan sempat kehilangan kontak dan berhasil mendarat darurat di pedalaman Papua.
Tim SAR dari TNI AD sebelumnya pernah mencoba menuju lokasi dari Kiwirok namun kembali karena medannya yang sangat sulit.
Dari 14 penumpang dan kru dilaporkan beberapa diantaranya mengalami cidera patah yang cukup serius. (*)