Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengingatkan para kandidat yang akan bertarung pada Kongres XIV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Jayapura, 24-28 Februari 2015 agar tidak ada keributan karena akan menjadi preseden buruk bagi Papua.
"Untuk kandidat yang maju, saya ingatkan, jangan ada keributan di kongres di Jayapura ini yang bisa membuat stabilitas keamanan terganggu," kata Lukas, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Kongres XIV KNPI di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih di Jayapura, Selasa malam.
Kongres KNPI itu dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang berlangsung hingga tengah malam.
Pembukaan Kongres KNPI 2015 itu juga dihadiri para petinggi Polri dan TNI, serta pimpinan instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Papua.
Gubernur Papua periode 2013-2018 itu mengingatkan jika terjadi keributan maka seolah-olah Papua tidak layak menjadi tuan rumah kegiatan nasional.
Selain itu, katanya, jika terjadi keributan maka hal itu akan semakin mempertegas bahwa Papua tidak aman.
"Jangan coba-coba buat keonaran di kongres ini. Bagi kandidat yang kalah, ya mengalah saja, jangan buat keonaran, terutama pemuda Papua, kita (Papua) akan dicap daerah tidak aman," ujar Lukas dengan nada tinggi.
"Inilah harapan saya pada kongres ini, saya sebagai Gubernur Papua. Kita berkumpul di sini untuk memilih pemimpin terbaik untuk masa depan Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak agar berperan aktif menyukseskan pelaksanaan kongres di Papua itu, sekaligus membuktikan bahwa Papua layak menjadi tuan rumah kegiatan nasional, bahkan internasional.
Khusus untuk panitia lokal, Gubernur menegaskan bahwa semua peserta dan tamu lainnya harus dijamu sebaik mungkin, dan dipastikan meninggalkan Tanah Papua tanpa masalah.
"Panitia lokal harus pastikan semua peserta dan tamu-tamu aman damai, sejak datang sampai pulang. Jangan ada kesan yang tidak bagus bagi Papua terkait kongres ini," ujarnya.
Lukas pun berharap, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia dapat melihat langsung kondisi Papua beserta potensi dan kekayaan sumber daya alamnya, kemudian menyebarkan berita gembira kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Sampaikanlah kepada saudara kita se-Tanah Air bahwa ternyata Indonesia itu luas, dari Sabang sampai Merauke atau dari Merauke sampai Sabang," ujar Lukas di akhir sambutannya. (*)
"Untuk kandidat yang maju, saya ingatkan, jangan ada keributan di kongres di Jayapura ini yang bisa membuat stabilitas keamanan terganggu," kata Lukas, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Kongres XIV KNPI di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih di Jayapura, Selasa malam.
Kongres KNPI itu dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang berlangsung hingga tengah malam.
Pembukaan Kongres KNPI 2015 itu juga dihadiri para petinggi Polri dan TNI, serta pimpinan instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Papua.
Gubernur Papua periode 2013-2018 itu mengingatkan jika terjadi keributan maka seolah-olah Papua tidak layak menjadi tuan rumah kegiatan nasional.
Selain itu, katanya, jika terjadi keributan maka hal itu akan semakin mempertegas bahwa Papua tidak aman.
"Jangan coba-coba buat keonaran di kongres ini. Bagi kandidat yang kalah, ya mengalah saja, jangan buat keonaran, terutama pemuda Papua, kita (Papua) akan dicap daerah tidak aman," ujar Lukas dengan nada tinggi.
"Inilah harapan saya pada kongres ini, saya sebagai Gubernur Papua. Kita berkumpul di sini untuk memilih pemimpin terbaik untuk masa depan Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak agar berperan aktif menyukseskan pelaksanaan kongres di Papua itu, sekaligus membuktikan bahwa Papua layak menjadi tuan rumah kegiatan nasional, bahkan internasional.
Khusus untuk panitia lokal, Gubernur menegaskan bahwa semua peserta dan tamu lainnya harus dijamu sebaik mungkin, dan dipastikan meninggalkan Tanah Papua tanpa masalah.
"Panitia lokal harus pastikan semua peserta dan tamu-tamu aman damai, sejak datang sampai pulang. Jangan ada kesan yang tidak bagus bagi Papua terkait kongres ini," ujarnya.
Lukas pun berharap, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia dapat melihat langsung kondisi Papua beserta potensi dan kekayaan sumber daya alamnya, kemudian menyebarkan berita gembira kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Sampaikanlah kepada saudara kita se-Tanah Air bahwa ternyata Indonesia itu luas, dari Sabang sampai Merauke atau dari Merauke sampai Sabang," ujar Lukas di akhir sambutannya. (*)