Jayapura (Antara Papua) - Tiga barak bujang dan empat rumah barak keluarga Brimob Detasemen Pelopor B Merauke, Papua,  hangus terbakar pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.30 WIT.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Kemasyarakatan (Humas) Polda Papua Kombes Pol Patrige, membenrakan hal itu ketika dikonfirmasi via telepon seluler, pada Minggu sore.

"Menurut dua saksi mata, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIT," kata Patrige.

Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula dari saksi pertama Bripka Agus terbangun mendengar suara barang jatuh dari sebelah rumah (barak bujang) sehingga ia keluar rumah dan melihat api sudah membesar.

"Spontan saja saksi pertama berteriak ada kebakaran sehingga, saksi kedua, Bripka Hamdani datang dan memberi tahukan kebakaran tersebut ke piket penjagaan Mako Brimob serta membunyikan alarm," katanya.

Mendengar bunyi alarm, penghuni asrama dan piket Mako Brimob keluar dan berusaha memadamkan api.

"Lalu, pada pukul 05.20 WIT pemadam kebakaran dari Bandara Mopah Merauke tiba untuk memadamkan api yang dibantu dua tangki air sehingga api dapat dipadamkan," katanya.

Terkait kerugian materi akibat kebakaran itu, Patrige memperkirakan, sekitar Rp1 miliar.

"Kebakaran yang terjadi di Asrama Sub Den I Den B Merauke tersebut terjadi diduga kuat adanya arus pendek listrik mengingat bangunan barak bujang tersebut sudah lama dibangun dan plafon yang sudah usang sehingga mudah terjadi kebakaran," kata Patrige menduga.

Sementara itu, para penghuni asrama dan rumah yang terbakar akan ditampung didalam Mako Brimob dengan menggunakan tenda lapangan.

"Tidak menutup kemungkinan Anggota Sub Den I Den B Merauke yang menempati asrama tersebut akan sulit mendapatkan tempat tinggal mengingat bangunan tersebut sudah tidak dapat lagi ditempati dan perlu adanya pembangunan kembali," ujar mantan Kapolres Merauke dan Sarmi itu. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024