Jayapura, 12/5 (Antara Papua) - Bupati Biak Numfor Thomas Alfa Edison Ondy akhirnya meminta maaf atas pemukulan yang dilakukannya kepada jurnalis Cenderawasih Pos (Cepos) Fiktor Palembangan yang dilakukannya pada Sabtu (9/5) sekitar pukul 15.00 WIT.
Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Biak Numfor Agus Filma dalam siaran pers tertulisnya melalui surat elektronik di Jayapura, Selasa mengatakan Bupati Thomas Ondy ketika kejadian berada dalam kondisi kelelahan.
"Saat kejadian kondisi Bupati Thomas Ondy kelelahan karena padatnya kegiatan dan membuat emosi tidak terkendali sehingga melakukan tindakan pemukulan," katanya.
Dia menjelaskan sebagai bentuk penyesalan Bupati Thomas Ondy atas tindakan tersebut, maka pihaknya menyatakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh insan pers di manapun berada.
"Hal ini juga sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki dan membangun hubungan yang harmonis, dengan media massa selaku mitra kerja pemerintah," ujarnya.
Dia menambahkan semoga kejadian ini menjadi pengalaman berharga bagi pihaknya sehingga kasus ini tidak akan terjadi lagi di masa datang.
Dalam surat elektronik Kabag Humas Kabupaten Biak Numfor tersebut juga disebutkan bahwa ternyata Fiktor Palembangan yang merupakan jurnalis Cenderawasih Pos juga adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Peternakan dan Pertanian setempat.
Sebelumnya, Fiktor Palembangan wartawan Cenderawasih Pos perwakilan Kabupaten Biak Numfor dianiaya bupati setempat pada Sabtu (9/5) sore.
Akibat peristiwa pemukulan ini, seratusan jurnalis yang berada di Papua melakukan unjuk rasa menuntut keadilan atas tindak premanisme yang dilakukan oleh pejabat pemerintah. (*)
Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Biak Numfor Agus Filma dalam siaran pers tertulisnya melalui surat elektronik di Jayapura, Selasa mengatakan Bupati Thomas Ondy ketika kejadian berada dalam kondisi kelelahan.
"Saat kejadian kondisi Bupati Thomas Ondy kelelahan karena padatnya kegiatan dan membuat emosi tidak terkendali sehingga melakukan tindakan pemukulan," katanya.
Dia menjelaskan sebagai bentuk penyesalan Bupati Thomas Ondy atas tindakan tersebut, maka pihaknya menyatakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh insan pers di manapun berada.
"Hal ini juga sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki dan membangun hubungan yang harmonis, dengan media massa selaku mitra kerja pemerintah," ujarnya.
Dia menambahkan semoga kejadian ini menjadi pengalaman berharga bagi pihaknya sehingga kasus ini tidak akan terjadi lagi di masa datang.
Dalam surat elektronik Kabag Humas Kabupaten Biak Numfor tersebut juga disebutkan bahwa ternyata Fiktor Palembangan yang merupakan jurnalis Cenderawasih Pos juga adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Peternakan dan Pertanian setempat.
Sebelumnya, Fiktor Palembangan wartawan Cenderawasih Pos perwakilan Kabupaten Biak Numfor dianiaya bupati setempat pada Sabtu (9/5) sore.
Akibat peristiwa pemukulan ini, seratusan jurnalis yang berada di Papua melakukan unjuk rasa menuntut keadilan atas tindak premanisme yang dilakukan oleh pejabat pemerintah. (*)