Jayapura (Antara Papua) - Kementerian Kesehatan melalui tim logistik lokal di Jayapura mendistribusikan sebanyak 1.600 kemasan karton biskuit ke puluhan sekolah dasar yang ada di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
"Hampir 90 persen yang sudah terdistribusi," kata koordinator tim logistik lokal Roy Kondihi di Jayapura.
Dia mengatakan, pendistribusian biskuit di Kabupaten Boven Digoel dilakukan sejak 17 September 2015.
Menurut Roy, sebagian biskuit tidak bisa didistribusikan karena faktor cuaca, sebagian sungai yang menjadi jalur transportasi tidak bisa dilintasi karena kering.
Selain itu, beberapa sekolah lainnya lagi tidak bisa dijangkau karena jaraknya terlalu jauh dengan medan yang sulit.
"Untuk menjangkau beberapa sekolah tersebut memakan waktu satu bulan lebih karena medannya yang cukup sulit," kata dia.
Kendala lain, kata dia, kebanyakan kepala sekolah tidak berada di tempat dengan berbagai alasan urusan dinas sehingga berada di luar daerah.
"Kepala sekolah tersebut bukan saja berhari-hari tidak hadir di sekolah, malahan ada yang bertahun-tahun tidak berada di tempat sehingga yang berperan aktif di sekolah adalah guru honorer," ujarnya.
Menurut dia, sebanyak 13 sekolah dasar yang tidak bisa dijangkau oleh tim pendistribusian karena faktor kekeringan sungai dan jarak.
"Dari 70 sekolah dasar yang ada di Boven Digoel, hanya 57 sekolah yang bisa kami jangkau dan 13 di antaranya tidak bisa dijangkau karena faktor alam," ujarnya.
Ia menambahkan, tim pendistribusian biskuit sekolah di Boven Digoel selalu siap untuk mendistribusikan biskuit yang belum sempat terdistribusi hingga ke semua sekolah yang ada di daerah tersebut. (*)
"Hampir 90 persen yang sudah terdistribusi," kata koordinator tim logistik lokal Roy Kondihi di Jayapura.
Dia mengatakan, pendistribusian biskuit di Kabupaten Boven Digoel dilakukan sejak 17 September 2015.
Menurut Roy, sebagian biskuit tidak bisa didistribusikan karena faktor cuaca, sebagian sungai yang menjadi jalur transportasi tidak bisa dilintasi karena kering.
Selain itu, beberapa sekolah lainnya lagi tidak bisa dijangkau karena jaraknya terlalu jauh dengan medan yang sulit.
"Untuk menjangkau beberapa sekolah tersebut memakan waktu satu bulan lebih karena medannya yang cukup sulit," kata dia.
Kendala lain, kata dia, kebanyakan kepala sekolah tidak berada di tempat dengan berbagai alasan urusan dinas sehingga berada di luar daerah.
"Kepala sekolah tersebut bukan saja berhari-hari tidak hadir di sekolah, malahan ada yang bertahun-tahun tidak berada di tempat sehingga yang berperan aktif di sekolah adalah guru honorer," ujarnya.
Menurut dia, sebanyak 13 sekolah dasar yang tidak bisa dijangkau oleh tim pendistribusian karena faktor kekeringan sungai dan jarak.
"Dari 70 sekolah dasar yang ada di Boven Digoel, hanya 57 sekolah yang bisa kami jangkau dan 13 di antaranya tidak bisa dijangkau karena faktor alam," ujarnya.
Ia menambahkan, tim pendistribusian biskuit sekolah di Boven Digoel selalu siap untuk mendistribusikan biskuit yang belum sempat terdistribusi hingga ke semua sekolah yang ada di daerah tersebut. (*)