Jayapura (Antara Papua) - Kantor BMKG Wilayah V Jayapura mengungkapkan, kini jumlah titik api yang berada di Provinsi Papua tinggal 17 atau sudah berkurang drastis dibanding beberapa waktu yang lalu.

"Pagi ini, di Papua ada 17 titik api, sementara di Papua Barat sudah tidak ada," ujar kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa Kantor BMKG Wilayah V Jayapura Zen Irianto Padama di Jayapura, Senin..

Dia mengatakan hotspot yang ada di Papua dari hasil monitoring, pada akhir September sekitar 100 titik, api berada di wilayah Selatan Papua, yaitu di Kabupaten Merauke, kemudian dia bertambah terus.

Menurutnya, berkurangnya titik api di kawasan selatan Papua karena sudah adanya hujan yang turun di sejumlah tempat, walau hingga kini masih dalam kondisi musim kemarau.

"Di Merauke sendiri, kami mendapat informasi ada beberapa kecamatan yang sudah turun hujan. Menurut kami itu sangat membantu proses pemadaman titik api tersebut," kata Padama.

Dia mengatakan, kini jarang pandang di sejumlah kabupaten yang sebelumnya terganggu karena adanya kabut asap sudah semakin membaik.

"Kemudian daerah yang masih terdampak asap, antara lain, Timika, Kabupaten Jayapura dengan visibility 6.000 meter, sebelumnya 8.000-9.000 meter," kata Padama.

Dari pantauan BMKG, diungkapkannya bahwa ada sejumlah titik api baru di wilayah Kabupaten Jayapura, namun kini sudah tidak terlihat lagi.

"Memang dua hari yang lalu ada beberapa titik api, tapi sudah dipadamkan oleh tim, terutama dari dinas kehutanan dan masyarakat," ucap Padama. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024