Jayapura (Antara Papua) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua masih melakukan survei dan penelitian terhadap lokasi yang akan dibangun pabrik pengalengan ikan di wilayahnya.

Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Provinsi Papua Elsye Pekade, di Jayapura, Senin, mengatakan prosesnya masih pada penelitian dan survei awal sebab untuk mewujudkannya harus ada koordinasi dengan berbagai sektor terkait.

"Ada banyak hal yang pasti akan dibahas sebab untuk membangun pabrik pasti harus ada studi dan lainnya," katanya.

Menurut Elsye, namun kini dapat dipastikan bahwa semua masih berada di survei awal sehingga belum dapat dipastikan kapan akan dibangun.

"Kita tunggu saja ini masih berproses, harapannya bisa segera direalisasi sehingga industri dapat benar-benar bertumbuh di negeri ini," ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya tahun ini akan mendorong dan memacu peningkatan hasil produksi dan komoditi ikan guna meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.

"Upaya memacu produksi dan komoditi ikan, merupakan tindaklanjut instruksi Gubernur Papua Lukas Enembe serta program Gerakan Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Rakyat Papua yang disingkat Gerbang Mas Hasrat Papua," katanya lagi.

Dia menambahkan untuk hasil laut ikan, pihaknya berencana mengembangkannya di wilayah adat Saireri.

Sebelumnya, pemerintah diminta mengaktifkan kembali industri pengalengan ikan di Kabupaten Biak Numfor, yang telah 15 tahun vakum.

Padahal, perairan Biak yang menghadap langsung Samudera Pasifik kaya dengan potensi ikan tuna. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor :
Copyright © ANTARA 2025