Jayapura (Antara Papua) - Warga Sunda di perantauan mengapresiasi pergelaran wayang golek semalam suntuk yang digelar oleh Paguyuban Sunda Ngumbara Papua, di PTC Entrop, Kota Jayapura, mulai dari Sabtu (6/2) malam hingga Minggu (7/2) pukul 03.00 WIT.

Mugi (50), salah satu warga Sunda yang menetap di Sentani, Kabupaten Jayapura yang ditemui usai pergelaran mengaku bangga bisa melihat langsung pergelaran tersebut.

"Siga ngimpi (seperti mimpi) sudah lebih dari 30 tahun tidak pernah nonton wayang golek, padahal sewaktu muda paling hobi nonton wayang golek," katanya.

Menurut dia, pergelaran wayang golek semalam suntuk itu merupakan momen sejarah bagi orang Sunda di Papua, karena pertunjukan tersebut adalah pertama kali dilakukan.

"Bukan hal yang gampang mendatangkan wayang golek di Papua, selain membutuhkan biaya yang cukup mahal karena harus mendatangkan nayaga (pengiring gamelan) sekitar 10 orang, itu belum termasuk dengan dalang dan sinden juga waktunya harus tepat," katanya.

Secara terpisah, Sastra (40), warga Sunda yang menetap di Senggi, Kabupaten Keerom mengaku menempuh perjalanan kurang lebih 10 jam hanya untuk menyempatkan diri menonton wayang golek.

"Perjalanan dari Senggi ke Jayapura cukup melelahkan, tetapi setelah melihat panggung rasa lelah terobati apalagi pas pergelaran wayang golek," kata Sastra yang datang bersama keluarga hanya untuk nonton wayang golek.

Sementara itu, ketua panitia pergelaran wayang golek semalam suntuk, H Ephie Lutvi mengatakan acara tersebut digelar untuk `milangkala munggaran paguyuban Sunda ngumbara" atau memperingati HUT yang pertama Paguyuban Sunda Ngumbara di Papua.

"Sebelumnya, Sunda Ngumbara Papua sudah pernah melakukan berbagai aksi sosial, seperti khitanan massal yang diikuti lebih dari 100 orang anak-anak, pengobatan massal dan operasi katarak gratis," katanya.

Sedangkan, untuk lakon dalam pergelaran wayang golek, kata dia, yaitu lakon `Prabu Jaya Loka` dengan dalang Acep Hidayat S.Sn dari Sanggar Seni Gapura Mas Sukabumi.

"Alhamdulillah, banyak warga yang datang untuk menonton, mulai dari Kabupaten Jayapura,, Keerom, Sarmi, dan Kota Jayapura. Kami memperkirakan sebanyak 1.000 lebih penonton," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024