Jayapura (Antara Papua) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua mengakui bahwa sejumlah pedagang di Pasar Perbatasan Skouw belum memiliki kios atau tempat berjualan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Elsye Pakade, di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya melalui Kementerian Perdagangan telah mulai membangun pasar perbatasan sejak 2008-2011.

"Pembangunan pasar perbatasan tersebut menghasilkan 200 unit kios yang kini telah ditempati para pedagang," katanya.

Menurut Elsye, meski demikian masih ada sejumlah pedagang yang hingga kini belum mendapatkan jatah kios dari pembangunan pasar perbatasan tersebut.

"Untuk itu terkait dengan pengembangan Pasar Perbatasan Skouw, diharapkan dapat direalisasikan tahun ini dengan menertibkan kios-kios ini," ujarnya.

Dia menjelaskan selain itu Disperindag tengah berupaya melakukan penataan pasar agar menjadi lebih nyaman, bersih dan aman bagi pembeli.

Sebelumnya, untuk mendukung pengembangan pasar perbatasan, Disperindag Provinsi Papua rencananya akan membangun pos ukur ulang di Pasar Perbatasan Skouw, Distrik Muaratami, Kota Jayapura.

Pos ukur ulang ini berfungsi untuk memastikan apakah barang yang dibeli sesuai ukuran atau tidak. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024