Jayapura (Antara Papua) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mencetak sawah baru.
Kepala BWS Papua Happy Mulya di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya telah menyediakan infrastruktur sumber daya air untuk irigasi, bendungan, saluran primer dan sekunder, dalam mendukung pencetakan sawah baru seluas 1,2 juta hektare.
"Untuk bendungan, telah dikembangkan bendungan Muaratami untuk irigasi di Koya, Distrik Muaratami dengan potensi 3.500 hektare, hanya saja, banyak lahan beralih fungsi menjadi kolam ikan," katanya.
Happy menuturkan pada 2015, pihaknya mempunyai enam paket kegiatan yang berupaya peningkatan saluran jaringan primer dan sekunder.
"Itu yang menyebabkan terganggu tanamnya, karena petani minta air, tapi kita lagi kerja, sehingga kita atur supaya tidak terganggu," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk di Nabire, di daerah irigasi Kalibumi terdapat potensi sangat besar yakni 6.400 hektare, yang sudah dikembangkan di Kalibumi kanan sekitar 4.000 hektare lebih, namun juga banyak beralih fungsi lahannya dari pertanian menjadi tanaman jeruk.
"Sedangkan di Kalibumi Kiri ada potensi seluas 2.000 ha, kita sedang mengerjakan saluran irigasi primer cukup panjang sekitar delapan kilometer. itu sudah hampir sampai di jalan poros utama di Nabire," katanya.
Dia menambahkan, untuk di Merauke, Balai Wilayah Sungai Papua memang fokus pengembangan irigasi pascapencanangan pembukaan sawah atau cetak sawah baru seluas 1,2 juta ha oleh Presiden Jokowi. (*)
Kepala BWS Papua Happy Mulya di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya telah menyediakan infrastruktur sumber daya air untuk irigasi, bendungan, saluran primer dan sekunder, dalam mendukung pencetakan sawah baru seluas 1,2 juta hektare.
"Untuk bendungan, telah dikembangkan bendungan Muaratami untuk irigasi di Koya, Distrik Muaratami dengan potensi 3.500 hektare, hanya saja, banyak lahan beralih fungsi menjadi kolam ikan," katanya.
Happy menuturkan pada 2015, pihaknya mempunyai enam paket kegiatan yang berupaya peningkatan saluran jaringan primer dan sekunder.
"Itu yang menyebabkan terganggu tanamnya, karena petani minta air, tapi kita lagi kerja, sehingga kita atur supaya tidak terganggu," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk di Nabire, di daerah irigasi Kalibumi terdapat potensi sangat besar yakni 6.400 hektare, yang sudah dikembangkan di Kalibumi kanan sekitar 4.000 hektare lebih, namun juga banyak beralih fungsi lahannya dari pertanian menjadi tanaman jeruk.
"Sedangkan di Kalibumi Kiri ada potensi seluas 2.000 ha, kita sedang mengerjakan saluran irigasi primer cukup panjang sekitar delapan kilometer. itu sudah hampir sampai di jalan poros utama di Nabire," katanya.
Dia menambahkan, untuk di Merauke, Balai Wilayah Sungai Papua memang fokus pengembangan irigasi pascapencanangan pembukaan sawah atau cetak sawah baru seluas 1,2 juta ha oleh Presiden Jokowi. (*)