Jayapura (Antara Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan nilai ekspor Papua pada Maret 2016 meningkat 95,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Papua pada Maret 2016 sebesar 143,68 juta dolar AS atau lebih tinggi 95,96 persen dari nilainya pada Februari 2016," ujar Kepala BPS Papua JB. Priyono, di Jayapura, Senin.

Dijelaskannya, ekspor Maret 2016 yang berasal dari pelabuhan Amamapare, Pelabuhan Bade dan Serui. Dibandingkan kumulatif ekspor Januari - Maret 2015, total ekspor Januari - Maret 2016 lebih kecil 16,42 persen atau menjadi 295,78 juta dolar AS.

Nilai ekspor Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26) pada Maret 2016 senilai 133,41 juta dolar AS atau mencapai 89,93 persen dari total ekspor Papua di bulan bersangkutan.

"Dibandingkan nilainya pada Februari 2016, ekspor konsentrat tembaga pada Maret 2016 naik 99,30 persen akibat naiknya volume ekspor komoditi tersebut. Ekspor komoditi andalan Papua tersebut ditujukan ke Filipina sebesar 29,67 juta dolar AS, dan Jepang 39,18 juta dolar AS dan negara lainnya" kata Priyono.

Jika dibandingkan ekspor konsentrat tembaga (HS26) pada Februari 2016 yang mencapai 66,94 juta dolar AS, ekspor konsentrat tembaga di Maret 2016 lebih tinggi 66,47 juta dolar AS.

"Peningkatan tersebut dipicu oleh naiknya volume ekspor HS26 sebesar 142 persen. Ekspor Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) berupa kayu lapis pada Maret 2016 naik 66,47 persen dibandingkan pada Februari 2016 dikarenakan ada peningkatan volume eskpor kayu sebesar 99,14 persen," ujarnya.

Priyono menyebutkan dari enam negara tujuan utama, lima negara utama tercatat menjadi tujuan ekspor di Maret 2016 dimana ekspor terbesar dikirim ke Jepang sebanyak 39,02 juta dolar AS berupa konsentrat tembaga.

"Ekspor ke negara lainnya pada Maret 2016 senilai 10,26 juta dolar AS, yaitu ke Arab Saudi, UEA, Taiwan dan Oman berupa kayu lapis," kata Priyono. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024