Jayapura (Antara Papua) - Kepala staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab membuka latihan pratugas pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) Papua dan Papua Barat yang diikuti 1.200 prajurit gabungan di lapangangan Mako Yonif 751/Raider, Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis

Latihan gabungan itu diikuti oleh Yonif 751/Raider, Yonif 752/VYS, Yonif 753/AVT, Yonif 754/ENK, Yonif 755/YALET dan Yonif 756/WMS.

Kasdam saat membacakan sambutan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyampaikan tujuan latihan pratugas yang dilaksanakan itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan satuan tugas Yonif organik kodam dalam melaksanakan tugas pengamanan operasi daerah rawan Papua dan Papua Barat gua menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa.

"Terutama melindungi masyarakat Indonesia yang ada di Papua dan Papua Barat, selalu meningkatkan kesiapsiagaan prajurit," katanya.

Sedangkan sasaran dari latihan ini, kata Kasdam sebagaimana amanat Pangdam Cenderawasih adalah sesuai dengan tuntutan tugas Pamrahwan Papua dan Papua barat yang meliputi pemahaman karakteristik daerah operasi, tekhnik dan taktik pengamanan, operasi lawan gerilya dan pengetahuan Binter yang akan mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas.

"Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah terwujudnya realisme latihan yaitu dengan memberikan gambaran situasi yang mendekati keadaan sebenarnya di medan tugas," katanya.

Oleh karena itu, guna penerapan tehnik dan taktik tempur dalam latihan ini, maka daerah latihan harus sesuai dengan metode latihan dengan berpedoman pada prosedur dan prinsip-prinsip latihan untuk mencapai tujuan dan sasaran latihan secara optimal.

"Disamping itu keberhasilan latihan sangat ditentukan oleh peran para peserta latihan dalam memanfaatkan waktu sebaik-baiknya serta mampu mengembangkan semangat, solidaritas dan jiwa korsa diantara sesama prajurit selama pelaksanaan latihan pratugas," katanya.

Diakhir amanat Pangdam Cenderawasih, Kasdam memberikan penekanan agar seluruh peserta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam kehidupan prajurit, serta mengembangkan kemampuan dengan menyerap materi latihan sebanyak-banyaknya, patuhi perintah pelatih, jaga kekompakan, semangat dan pelihara kesehatan selama latihan.

"Dan jangan lupa perhatikan faktor keamanan selama melaksanakan latihan serta pedomani prosedur dan prinsip-prinsip dalam pelaksanaan latihan dan selalu mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta hindari prilaku dan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat sehingga tidak timbul pencitraan negatif terhadap institusi TNI AD," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024