Jayapura (Antara Papua) - Forum 40 Distrik se-Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua meminta penambahan pembangunan kantor kepolisian sektor (Polsek) di 36 distrik yang hingga kini belum memiliki Polsek.
Hantor Matuan, Ketua Forum 40 Distrik se-Kabupaten Jayawijaya ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu, mengatakan hingga kini sebanyak 36 distrik tanpa ada keamanan karena belum memiliki kantor Polsek.
"Kondisi keamanan yang sesungguhnya terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya itu kami ada 40 distrik, 328 kampung dan empat kelurahan, dari 40 distrik ini yang ada Polsek dan ada Koramil hanya empat distrik yaitu Distrik Wamena Kota, Distrik Kurulu, Distrik Bolakme dan Distrik Asalogoma," ujarnya.
Sementara 36 distrik lainnya tanpa ada jaminan keamanan lantaran hingga kini belum ada Polsek yang ada di sana untuk memberi rasa aman kepada petugas, baik aparat pemerintahan maupun petugas kesehatan.
"Dalam forum pertemuan-pertemuan dengan bapak Kapolres dengan Kapolsek, kami selalu mengusulkan bahwa dengan adanya beban kerja, tambahan kepada kami kepala distrik untuk melihat guru-guru yang ada, tenaga kesehatan yang ada, kami butuh jaminan keamanan," katanya.
Bahkan, kata dia, hal itu menjadi priotas mereka untuk selalu mendorong agar ada penambahan Polsek di 36 distrik yang belum ada agar membantu kepala distrik dan warga setempat menjaga keamanan namun hingga kini belum terjawab.
"Ini prioritas dan kami selalu dorong dalam pertemuan-pertemuan tetapi sampai hari ini tidak ada realisasi, sehingga kehadiran para kepala distrik, aparat kampung di sana, ada di ujung tombak, staf yang ada kurang lebih di satu kantor itu sebanyak lima orang, di setiap distrik," ujarnya.
Dia mengatakan, staf distrik di setiap distrik yang ada sangat kurang sehingga untuk mengontrol, mengawasi, mendampingi, mengawal petugas kesehatan untuk turun ke posyandu di setiap kampung, para Kepala Distrik selalu mengalami kesulitan.
Sementara itu, Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba mengakui, kekuatan personelnya hanya 500 orang lebih itu pun hanya bertugas di empat Polsek dan di Polres Wamena.
"Kekuatan kita yang 500 sekian orang ini hanya ada di Polres dan hanya ada di empat Polsek itu saja, dengan situasi dan luas wilayah kabupaten Jayawijaya yang cukup luas dengan 328 kampung dan 40 distrik sangat-sangat kurang sekali untuk dijangkau," ujarnya.
Dia menambahkan, solusi terbaik untuk menjaga keamanan adalah bagimana melakukan langkah-langkah bersama para kepala distrik dan kepala kampung untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat terutama para bidan maupun guru,hamba Tuhan, kemudian penyuluh pertanian yang bertugas di setiap distrik yang jauh dari Kota Wamena. (*)
Hantor Matuan, Ketua Forum 40 Distrik se-Kabupaten Jayawijaya ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu, mengatakan hingga kini sebanyak 36 distrik tanpa ada keamanan karena belum memiliki kantor Polsek.
"Kondisi keamanan yang sesungguhnya terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya itu kami ada 40 distrik, 328 kampung dan empat kelurahan, dari 40 distrik ini yang ada Polsek dan ada Koramil hanya empat distrik yaitu Distrik Wamena Kota, Distrik Kurulu, Distrik Bolakme dan Distrik Asalogoma," ujarnya.
Sementara 36 distrik lainnya tanpa ada jaminan keamanan lantaran hingga kini belum ada Polsek yang ada di sana untuk memberi rasa aman kepada petugas, baik aparat pemerintahan maupun petugas kesehatan.
"Dalam forum pertemuan-pertemuan dengan bapak Kapolres dengan Kapolsek, kami selalu mengusulkan bahwa dengan adanya beban kerja, tambahan kepada kami kepala distrik untuk melihat guru-guru yang ada, tenaga kesehatan yang ada, kami butuh jaminan keamanan," katanya.
Bahkan, kata dia, hal itu menjadi priotas mereka untuk selalu mendorong agar ada penambahan Polsek di 36 distrik yang belum ada agar membantu kepala distrik dan warga setempat menjaga keamanan namun hingga kini belum terjawab.
"Ini prioritas dan kami selalu dorong dalam pertemuan-pertemuan tetapi sampai hari ini tidak ada realisasi, sehingga kehadiran para kepala distrik, aparat kampung di sana, ada di ujung tombak, staf yang ada kurang lebih di satu kantor itu sebanyak lima orang, di setiap distrik," ujarnya.
Dia mengatakan, staf distrik di setiap distrik yang ada sangat kurang sehingga untuk mengontrol, mengawasi, mendampingi, mengawal petugas kesehatan untuk turun ke posyandu di setiap kampung, para Kepala Distrik selalu mengalami kesulitan.
Sementara itu, Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba mengakui, kekuatan personelnya hanya 500 orang lebih itu pun hanya bertugas di empat Polsek dan di Polres Wamena.
"Kekuatan kita yang 500 sekian orang ini hanya ada di Polres dan hanya ada di empat Polsek itu saja, dengan situasi dan luas wilayah kabupaten Jayawijaya yang cukup luas dengan 328 kampung dan 40 distrik sangat-sangat kurang sekali untuk dijangkau," ujarnya.
Dia menambahkan, solusi terbaik untuk menjaga keamanan adalah bagimana melakukan langkah-langkah bersama para kepala distrik dan kepala kampung untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat terutama para bidan maupun guru,hamba Tuhan, kemudian penyuluh pertanian yang bertugas di setiap distrik yang jauh dari Kota Wamena. (*)