Jayapura (Antara Papua) - Pelaksanaan Internasional Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) 2016 menghasilkan 20 rekomendasi yang disusun oleh tim perumus.

"Hasil rumusan tersebut, nantinya akan ditindaklanjuti oleh gubernur, dan dipresentasikan di hadapan Presiden Joko Widodo dengan harapan menjadi kebijakan nasional bagi Papua," ujar Ketua Panitia ICBE 2016 Noak Kapisa, di Jayapura, Selasa.

Ia menyebut dari 20 rumusan tersebut, yang paling didesak untuk segera dibentuk adalah adanya kelembagaan untuk mengembangkan ekonomi wisata dan ekonomi kreatif di papua.

Sementara beberapa poin rumusan hasil konferensi internasional keragaman hayati di antaranya gubernur dapat memastikan di tahun 2017 setiap bupati/walikota untuk melalukan inventarisasi keanekaragaman ekosistem dan sumber daya hayati yang ada di daerahnya masing-masing.

"Ini diperlukan agar tiap kepala daerah dapat mengetahui secara pasti tipe ekosistem termasuk berbagai keanekaragaman hayati di masing-masing kabupaten," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui bila kekayaan alam Papua yang sangat besar belum bisa menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat karena pengelolaannya belum tertata baik.

"50 persen keanekaragaman hayati di Idnoensia terdapat di Papua yang sampai saat ini belum dikelola secara maksimal sebagai aset pembangunan," kata dia.

Tanah papua dikatakannya adalah salah satu kawasan yang memiliki kekayaan paling besar, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia.

"Provinsi Papua adalah tanah yang diberkati Tuhan, dengan alam yang indah, dengan keragaman budaya dari 250 suku etnis yang unik dan keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa di Indonesia, bahkan di dunia," kata dia.

Sebegai informasi, ICBE 2016 yang diselenggarakan pada 7-10 September 2016 diisi oleh sekitar 60 stan yang menampilkan keanekaragaman budaya. satwa, tanaman dan produk ekonomi kreatif. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024