Jayapura (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan pihaknya menolak terlaksananya dialog Jakarta-Papua diluar bingkai NKRI.

"Tidak ada alasan untuk mendukung dialog bila diluar bingkai NKRI," tegasnya setelah memberikan penghargaan kepada anggota polisi yang berprestasi di Jayapura, Senin.

Menurut dia, ada upaya internasionalisasi masalah di Papua, khususnya masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM), padahal pelanggaran HAM saat ini lebih banyak dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

KKB memiliki senjata api yang cukup banyak dan sering kali menyerang aparat keamanan serta warga sipil, namun dipastikan secara keseluruhan situasi kamtibmas di Papua aman sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitasnya secara normal.

"Siapa bilang Papua tidak aman," kata putra Papua pertama berpangkat Irjen yang asli Fakfak itu menanggapi pernyataan kelompok tertentu yang sering kali mengatakan Papua tidak aman.

Tindak kriminalitas yang terjadi di Papua tercatat 20 kasus perhari, sedangkan daerah lain diluar Papua bisa mencapai 140 kasus per hari sehingga pernyataan itu tidak relevan dengan kondisi yang ada.

Irjen Pol Waterpauw mengatakan dialog tidak akan membawa perubahan mendasar karena apa yang akan dibahas pasti berubah saat pelaksanaan.

Apalagi sudah ada beberapa contoh kasus seperti kasus pemogokan yang dilakukan karyawan PT Freeport beberapa waktu lalu yang awalnya hanya menyatakan empat tuntutan, namun saat pertemuan tuntutannya terus berkembang, seperti halnya dialog yang sering kali dituntut sekelompok masyarakat.

"Sudah bukan saatnya kita terus menerus berbicara tentang masa lalu karena tidak akan membawa perubahan, bahkan berdampak terhadap masyarakat. Mari bersama-sama membangun dan mempersiapkan masyarakat agar dapat turut berperan dalam pembangunan termasuk anggota polisi," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024