Timika (Antara Papua) - Tim kesehatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menemukan tujuh warga Kampung Mioko positif tertular penyakit kelamin sifilis.
Penanggung Jawab Program HIV pada Dinas Kesehatan Mimika Hasmawati di Timika, Senin, mengatakan kasus sifilis sejumlah warga Miok diremukan setelah petugas KPA bersama Dinkes Mimika melakukan pemeriksaan kesehatan warga setempat pada Jumat (18/11).
Saat itu, katanya, warga Mioko yang memeriksakan diri sebanyak 96 orang, dan 19 orang diantaranya merupakan siswa sekolah dasar di Mioko.
"Semuanya negatif HIV, tapi yang positif sifilis tujuh orang," jelas Hasmawati.
Dari tujuh warga yang terinfeksi sifilis tersebut, satu di antaranya merupakan siswa di kelas 6 SD.
Hasmawati mengatakan, petugas KPA tidak langsung melakukan pengobatan kepada warga yang terinfeksi penyakit kelamin tersebut.
"Kami harapkan petugas Puskemas Pembantu Mioko segera kembali ke sana untuk melakukan pengobatan warga yang terinfeksi. Tetapi, kalau tidak, kami akan kembali ke Mioko untuk melakukan pengobatan," jelasnya.
Selain melakukan konseling dan pemeriksaan IMS (Infeksi Menular Seksual) serta HIV pada warga Mioko, pada kesempatan itu petugas KPA Mimika juga melakukan sosialisasi kepada puluhan siswa SD YPPK Mioko.
Materi sosialisasi yaitu tentang kesehatan remaja, perkembangan organ reproduksi pada manusia serta informasi dasar tentang infeksi HIV-AIDS.
KPA Mimika melalui program Toki Pintu dalam beberapa waktu terakhir terus melakukan pemeriksaan kasus IMS, HIV sekaligus konseling dan penyuluhan ke kampung-kampung guna menemukan kasus baru sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat.
Hingga kini, jumlah warga yang terjangkau dengan program tersebut sebanyak 2.022 orang.
Program Toki Pintu yang digelar KPA Mimika tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2019 dengan target cakupan sebanyak 42 ribu warga Mimika.
Sementara itu Sekretaris Dinkes Mimika Raynold Ubra mengatakan ke depan program penanganan kasus HIV-AIDS menjadi salah satu program rutin setiap Puskesmas dan Pustu di Mimika.
Dengan demikian, upaya menemukan kasus baru HIV-AIDS di Mimika lebih maksimal. (*)
Penanggung Jawab Program HIV pada Dinas Kesehatan Mimika Hasmawati di Timika, Senin, mengatakan kasus sifilis sejumlah warga Miok diremukan setelah petugas KPA bersama Dinkes Mimika melakukan pemeriksaan kesehatan warga setempat pada Jumat (18/11).
Saat itu, katanya, warga Mioko yang memeriksakan diri sebanyak 96 orang, dan 19 orang diantaranya merupakan siswa sekolah dasar di Mioko.
"Semuanya negatif HIV, tapi yang positif sifilis tujuh orang," jelas Hasmawati.
Dari tujuh warga yang terinfeksi sifilis tersebut, satu di antaranya merupakan siswa di kelas 6 SD.
Hasmawati mengatakan, petugas KPA tidak langsung melakukan pengobatan kepada warga yang terinfeksi penyakit kelamin tersebut.
"Kami harapkan petugas Puskemas Pembantu Mioko segera kembali ke sana untuk melakukan pengobatan warga yang terinfeksi. Tetapi, kalau tidak, kami akan kembali ke Mioko untuk melakukan pengobatan," jelasnya.
Selain melakukan konseling dan pemeriksaan IMS (Infeksi Menular Seksual) serta HIV pada warga Mioko, pada kesempatan itu petugas KPA Mimika juga melakukan sosialisasi kepada puluhan siswa SD YPPK Mioko.
Materi sosialisasi yaitu tentang kesehatan remaja, perkembangan organ reproduksi pada manusia serta informasi dasar tentang infeksi HIV-AIDS.
KPA Mimika melalui program Toki Pintu dalam beberapa waktu terakhir terus melakukan pemeriksaan kasus IMS, HIV sekaligus konseling dan penyuluhan ke kampung-kampung guna menemukan kasus baru sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat.
Hingga kini, jumlah warga yang terjangkau dengan program tersebut sebanyak 2.022 orang.
Program Toki Pintu yang digelar KPA Mimika tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2019 dengan target cakupan sebanyak 42 ribu warga Mimika.
Sementara itu Sekretaris Dinkes Mimika Raynold Ubra mengatakan ke depan program penanganan kasus HIV-AIDS menjadi salah satu program rutin setiap Puskesmas dan Pustu di Mimika.
Dengan demikian, upaya menemukan kasus baru HIV-AIDS di Mimika lebih maksimal. (*)