Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 13 jenazah korban pesawat Hercules C 130 dengan kode penerbangan A-1334 yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi, telah evakuasi dan sekitar pukul 13.00 WIT tiba di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.
Informasi yang dihimpun ANTARA di Jayapura, Papua, setibanya di Wamena, jenazah yang sudah dimasukkan dalam 13 kantong itu langsung dibawa ke pos panglakan TNI AU Wamena.
Selanjutnya, 13 jenazah itu akan diterbangkan ke kampung halaman mereka di berbagai daerah di Tanah Air.
Khusus pilot Mayor Pnb Marlos Kawer, masih dikoordinasikan apakah hendak dikuburkan di Malang, Jawa Timur, tempat tinggal istrinya, atau di Kabupaten Biak Numfor, Papua, tempat tinggal orangtuanya.
Pesawat Hercules naas itu pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 05.34 WIT bertolak dari Bandara baru Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, membawa bahan bangunan jenis semen, dan 12 kru serta satu penumpang.
Pesawat itu jatuh pada Pukul 06.05 Wit di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Pesawat Herkules yang dipiloti Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu dinyatakan tewas bersama 12 kru, dan satu penumpang.
Adapun nama-nama kru pesawat Hercules itu yakni Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).
Berikut, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I).
Sedangkan seorang penumpang yang juga merupakan anggota TNI AU yakni Kapten (Lek) Rino (Satuan Radar Saumlaki). Kapten Rino merumpang dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Kepala Bandara Wamena Rasburhani yang dihubungi Antara mengatakan aktivitas di bandara tersebut tetap berlangsung normal.
"Aktivitas berlangsung normal, walaupun Minggu pagi sempat terjadi kecelakaan akibat pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Gunung Lisowa, " kata Rasburhani. (*)
Informasi yang dihimpun ANTARA di Jayapura, Papua, setibanya di Wamena, jenazah yang sudah dimasukkan dalam 13 kantong itu langsung dibawa ke pos panglakan TNI AU Wamena.
Selanjutnya, 13 jenazah itu akan diterbangkan ke kampung halaman mereka di berbagai daerah di Tanah Air.
Khusus pilot Mayor Pnb Marlos Kawer, masih dikoordinasikan apakah hendak dikuburkan di Malang, Jawa Timur, tempat tinggal istrinya, atau di Kabupaten Biak Numfor, Papua, tempat tinggal orangtuanya.
Pesawat Hercules naas itu pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 05.34 WIT bertolak dari Bandara baru Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, membawa bahan bangunan jenis semen, dan 12 kru serta satu penumpang.
Pesawat itu jatuh pada Pukul 06.05 Wit di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Pesawat Herkules yang dipiloti Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu dinyatakan tewas bersama 12 kru, dan satu penumpang.
Adapun nama-nama kru pesawat Hercules itu yakni Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).
Berikut, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I).
Sedangkan seorang penumpang yang juga merupakan anggota TNI AU yakni Kapten (Lek) Rino (Satuan Radar Saumlaki). Kapten Rino merumpang dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Kepala Bandara Wamena Rasburhani yang dihubungi Antara mengatakan aktivitas di bandara tersebut tetap berlangsung normal.
"Aktivitas berlangsung normal, walaupun Minggu pagi sempat terjadi kecelakaan akibat pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Gunung Lisowa, " kata Rasburhani. (*)