Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memberikan apresiasi terhadap rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menerangi wilayah terpencil dan jauh melalui program Papua Terang 2020.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya sangat senang dan menyambut baik hal tersebut, pasalnya hingga kini sebagian wilayah Bumi Cenderawasih belum memiliki terang buatan, hanya terang alam saja (matahari).

"Kami melihat dari data yang ada untuk program Papua Terang di 2017, PLN memilih kampung, distrik dan juga kabupaten yang agak jauh," katanya.

Menurut Elia, hal ini merupakan strategi dan taktik yang baik untuk menolong orang-orang yang selama ini tidak pernah melihat cahaya di luar terang bulan dan terang matahari.

"Tetapi ada terang PLN mulai 2017, di mana hal ini sudah direncanakan per tahun untuk per kampung, per distrik dan juga per kabupaten yang wilayahnya belum semua diterangi," ujarnya.

Dia menjelaskan seluruh data-data tersebut telah dikonfirmasikan juga dengan masing-masing kabupaten dan kota, di mana pihaknya mengakui program Papua Terang membuktikan PLN ternyata mau hadir di Bumi Cenderawasih untuk memberikan fungsinya dirasakan oleh rakyat Indonesia khususnya di wilayah ini.

"Hal ini akan kami laporkan kepada Gubernur Papua untuk koordinasi dengan sektor-sektor yang membangun rumah misalnya, bagaimana dengan instalasi kelistrikan di dalam rumah," katanya lagi.

Dia menambahkan selanjutnya yang kedua dana desa dan dana lainnya yang masuk ke kampung misalnya Program Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) bisa juga dikoordinasikan, sehingga bisa saja muncul dukungan dana karena berasal dari dana Otonomi Khusus (Otsus).

Sebelumnya, PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat rencananya akan melistriki 300 kampung di kedua wilayah tersebut pada 2017, di mana terdapat sembilan ibu kota kabupaten yang dijadikan "road map" hingga 2020 yakni Kabupaten Mamberamo Raya, Sarmi, Biak, Nabire, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Asmat, Supiori dan Nduga. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024