Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Garuda Indonesia Cabang Jayapura mengungkapkan perusahaan penerbangan milik negara tersebut pada 2016 meraih pendapatan hingga 17,3 miliar dolar AS pada sembilan jadwal terbang tiap harinya dari Bandara Sentani, Jayapura.

"Ada kenaikan pendapatan tiga persen dibanding tahun sebelumnya, jadi pendapatan Garuda di Jayapura sebesar 17,3 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 17 miliar dolar AS," ujar Sales and Marketing Manager Garuda Cabang Jayapura Octavianus JH Tampi, di Jayapura, minggu.

"Grafik (terbang) kita juga meningkat, ada penambahan rute penerbangan ke Nabire, jadi sekarang ada sembilan penerbangan," sambungnya.

Ia menjelaskan dari sisi keterisian kursi penumpang, diakui jumlahnya cukup memuaskan meski pada 2016 ada pemotongan anggaran dari sisi pemerintahan.

"Dari sisi okupansi (seat load factor/SLR) rata-rata sampai 80 persen, ini dibanding tahun lalu meningkat 2-3 persen," katanya.

Menurut dia, dari sembilan jadwal penerbangan yang dilayani melalui Bandara Sentani, penerbangan langsung Jayapura-Jakarta atau sebaliknya, menjadi yang terfavorit.

"Rute terfavorit adalah penerbangan langsung Jayapura-Jakarta, LSR sampai 85 persen," ujarnya lagi.

Tampi mengakui ke depan Garuda akan lebih fokus untuk memperbanyak jumlah penerbangan intra Papua karena kebutuhannya masih sangat tinggi namun ketersediaan layanan transportasi udaranya masih sangat terbatas.

"Sementara sumbangan rute penerbangan intra Papua LSR mencapai 65 persen. Kita ingin mengembangkan Papua, ada rencana untuk menambah rute penerbangan ke beberapa daerah lain di Papua dengan pesawat ATR," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024