Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom, Provinsi Papua, sedang membangun pasar induk agar petani dapat langsung menjual hasil usaha taninya, dan terhindar dari praktik para tengkulak yang selama ini mendapat keuntungan besar atas perdagangan produk petani.

Asisten I Setda Kabupaten Keerom Sucahyo Agung, di Keerom, Kamis, menjelaskan pihaknya selama ini kesulitan untuk menertibkan para tengkulak karena umumnya mereka berasal dari kabupaten/kota lain.

"Kita akui koperasi agak menurun, sementara ekspansi dari tengkulak luar biasa, apa lagi para tengkulak ini berasal dari Jayapura," kata dia.

Menurut dia, dengan dibangunnya pasar yang nantinya akan difungsikan sebagai pasar induk, maka petani bisa langsung menjual hasil taninya di pasar tersebut.

"Kita sedang memikirkan, ke depan pasar yang sedang kita bangun di Epijan akan dijadikan pasar induk. Jadi semua produksi Keerom tidak langsung dibawa ke Jayapura, tapi ditampung di pasar induk," ujarnya.

"Nanti pedagang dari Jayapura yang ke Keerom sehingga disitu harga tidak terlalu dimainkan para tengkulak," sambung Sucahyo.

Ia mengungkapkan kini Keerom menjadi salah satu sentra pertanian yang memasok kebutuhan pokokuntuk bebebrapa daerah disekitarnya.

Namun ia mengakui lahan yang diolah untuk pertanian masih belum maksimal dan jumlahnya masih kecil dibanding potensi lahan yang ada.

"Tercatat sampai hari ini lahan pertanian yang sudah tergarap 2.000 hektare, yang belum tergarap masih sangat luas karea untuk wilayah transmigrasi saja totalnya sudah 40 ribu hektare," kata Sucahyo. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024