Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, kembali membuka pelayanan di Instalasi Gawat Darurat pascakericuhan antara keluarga pasien meninggal dan petugas kesehatan di rumah sakit itu pada Rabu (10/5) malam.

"Kami sudah buka kembali, pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Abepura pada Jumat (12/5) pukul 14.00 WIT," kata Direktur RSUD Abepura, Niko Barend di Jayapura, Sabtu.

Menurut dia, pihaknya kembali membuka pelayanan di IGD setelah melakukan komunikasi dengan aparat kepolisian di Polda Papua.

Komunikasi yang sama, katanya, juga dibangun dengan Pemerintah Provinsi Papua terkait kericuhan yang terjadi di rumah sakit tersebut.

"Kami kembali buka pelayanan di IGD setelah kami melakukan komunikasi dengan kepolisian di Polda Papua guna meminta pengamanan dari anggota Brimob dan juga dengan Pemerintah Provinsi Papua," ujarnya.

Dia menuturkan, hingga kini enam orang anggota Brimob dari Polda Papua masih terus menjaga keamanan di sekitar IGD.

"Enam anggota Brimob itu berjaga-jaga disekitar IGD sejak kemarin, hingga kini mereka masih berjaga-jaga," ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (10/5) malam, keluarga dari Derta Murib, pasien yang meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Abepura mengamuk karena beranggapan dokter dan para medis yang menanganinya tidak bekerja maksimal.

Sanak keluarga pasien berkumpul di depan IGD RSUD Abepura, Rabu (10/5) malam sejak pukul 19.45 WIT, hingga mencuat kericuhan.

Akhirnya, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura menutup ruang IGD sejak Rabu (10/5) malam hingga Jumat (12/5) siang. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024