Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mensosialisasikan penggunaan elpiji yang aman dan penanganan saat terjadi kebakaran kepada anggota Persit KCK Korem 172.

"Sosialisasi ini tujuannya untuk memberi pemahaman kepada ibu-ibu khususnya Ibu Persit Chandra Kirana. Di situ kita memberikan pesan kepada mereka supaya tidak takut menggunakan elpiji sesuai amanat pemerintah untuk bisa mengganti penggunaan minyak tanah ke elpiji," ujar Humas Pertamina MOR VIII Taufikurachman, di Jayapura, Kamis.

Ia menuturkan hal ini juga dilakukan untuk menginformasikan keberadaan "bright gas" 5,5 kg yang baru diliuncurkan di Jayapura pada 20 Mei 2017.

"Terutama kita sedang memasarkan "bright gas" 5,5 kg, jadi kita harapkan ibu-ibu berani memakai elpiji karena kita sudah sosialisasi cara penanaganan kecelakaan-kecelakaan," kata dia.

Menurutnya kegiatan serupa akan terus dilakukan karena jumlah rumah tangga yang menggunakan elpiji di Jayapura, tergolong sedikit.

"Ke depan kita akan rutin melakukan sosialisasi kepada kelompok ibu-ibu yang lain, khususnya yang ada di Jayapura," kata Taufikurachman.

Sementara Perwakilan Fungsi HSEE Pertamina MOR VIII Hery Setiadi menegaskan bila elpiji adalah salah satu produk Pertamina yang memiliki tingkat keamanan paling tinggi.

"Sebenarnya produk elpiji ini termasuk produk yang aman selama kita tahu bagaimana cara penanganan gas yang baik karena resiko dimana pun akan selalu ada, tetapi kalau resiko itu dikelola dengan baik, maka kita bisa mengambil sisi yang baik," katanya.

"Kita tidak akan berhenti memberi pemahaman kepada masyarakat dan ibu-ibu persit diharap bisa menjadi duta elpiji dan mensosialisas`ikan kepada masyarakat yang lain," sambungnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024