Biak (Antara Papua)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua bersama Dinkes Kabupaten Paniai telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri kasus campak yang dikabarkan menyerang 40 bayi di empat kampung yang di Kabupaten Deiyai.
"Saya sementara baru lepas dari Deiyai mau menuju ke arah Tigi Barat, kalau cepat saya bisa ketemu dengan kawan-kawan yang sudah berkumpul," kata Koordinator Tim Investigasi Dinkes Papua Yamamoto Sasarari ketika dikonfirmasi dari Biak, Kamis.
Yamamoto mengaku, pihaknya bersama Dinkes Paniai sudah melepas satu tim ke Paniai untuk selanjutnya menuju ke sasaran empat kampung yang diinformasikan terserang kasus campak yang mengakibatkan 40 bayi dikabarkan meninggal dunia.
"Hanya saja tim yang dikirim masih meraba-raba tempat dan kami masih harus koordinasi lagi dengan Kadinkes Deiyai," ujar Yamamoto yang juga Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Menurut dia, tim yang dikirim sementara masih berkumpul di Distrik Tigi Barat, tempat dimana kasus campak tersebut terjadi.
"Jadi untuk kasus sebenarnya masih meraba-raba, belum ada gambaran pasti apakah kasus itu betul ada atau tidak," ujarnya.
Dia menambahkan Dinkes Papua telah meminta bantuan kepada Dinkes Kabupaten Paniai dan Dinkes Deiyai untuk melakukan investigasi ke lapangan terkait informasi yang berkembang.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai.
"Kami sudah melakukan koordinasi untuk membentuk tim investigasi dari Dinkes Kabupaten Paniai dan perwakilan Dinkes Papua di bawah pimpinan Yamamoto Sasarari," kata Aloysius.(*)
"Saya sementara baru lepas dari Deiyai mau menuju ke arah Tigi Barat, kalau cepat saya bisa ketemu dengan kawan-kawan yang sudah berkumpul," kata Koordinator Tim Investigasi Dinkes Papua Yamamoto Sasarari ketika dikonfirmasi dari Biak, Kamis.
Yamamoto mengaku, pihaknya bersama Dinkes Paniai sudah melepas satu tim ke Paniai untuk selanjutnya menuju ke sasaran empat kampung yang diinformasikan terserang kasus campak yang mengakibatkan 40 bayi dikabarkan meninggal dunia.
"Hanya saja tim yang dikirim masih meraba-raba tempat dan kami masih harus koordinasi lagi dengan Kadinkes Deiyai," ujar Yamamoto yang juga Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Menurut dia, tim yang dikirim sementara masih berkumpul di Distrik Tigi Barat, tempat dimana kasus campak tersebut terjadi.
"Jadi untuk kasus sebenarnya masih meraba-raba, belum ada gambaran pasti apakah kasus itu betul ada atau tidak," ujarnya.
Dia menambahkan Dinkes Papua telah meminta bantuan kepada Dinkes Kabupaten Paniai dan Dinkes Deiyai untuk melakukan investigasi ke lapangan terkait informasi yang berkembang.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai.
"Kami sudah melakukan koordinasi untuk membentuk tim investigasi dari Dinkes Kabupaten Paniai dan perwakilan Dinkes Papua di bawah pimpinan Yamamoto Sasarari," kata Aloysius.(*)