Timika (Antara Papua) - Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Jumat siang memulai investigasi kasus penembakkan terhadap nelayan di Pelabuhan Paumako Timika yang berujung meninggalnya Theo Cikatem pada Rabu (9/8).

Komandan Korem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Asep Gunawan di Timika, Jumat mengatakan proses investigasi kasus tersebut akan dilakukan secara terbuka.

"Kami dari TNI AD akan mengikuti dan taat hukum. Proses investigasi akan dilakukan secara terbuka oleh Kodam XVII/Cenderawasih," tegasnya.

Pangdam sudah memerintahkan Danrem memimpin tim investigasi dengan melibatkan Asisten Intel, Polisi Militer Kodam, juga dari Bagian Hukum Kodam.

Danrem mengakui terduga pelaku penembakkan terhadap dua orang nelayan di kawasan Pelabuhan Paumako Timika merupakan anggota TNI AD atas nama Bripka Y yang sehari-hari bertugas sebagai anggota Unit Intel Korem 174/ATW di Timika.

Anggota TNI itu kini sudah diamankan di Markas Kodam XVII/Cenderawasih di Jayapura bersama barang bukti senjata api pistol FN 45 untuk proses hukum selanjutnya.

"Yakinlah dia akan diproses secara hukum. Silahkan masyarakat mengikuti perkembangan kasus ini, tidak ada yang ditutup-tutupi. Apapun bentuknya meskipun dia melakukan itu karena membela diri tetapi karena sudah jatuh korban maka pasti akan ada tindakan hukum," kata Asep.

Pada Kamis (10/8) Brigjen Asep Gunawan menemui keluarga korban yang bermukim di kawasan Pelabuhan Paumako dan menyerahkan bantuan kepada keluarga yang berduka.

"Jenazah warga kita yang meninggal sudah dimakamkan. Secara adat kalau jenazah sudah dimakamkan maka diharapkan keluarga sudah bisa menerima," ujar Danrem berharap.

Adapun seorang warga lainnya atas nama Rudi hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Rudi mengalami luka terkena tembakan pada tangan kanannya.

Sedangkan seorang anggota intel Kodim 1710 Mimika bernama Kopda Andi yang terluka pada bagian punggung hingga menembus tulang belakangnya akibat terkena tombak, hingga kini kondisinya masih kritis di RSUD Mimika.

Korban rencananya akan segera dirujuk ke RSPAL Surabaya untuk mendapat perawatan lanjutan.

Insiden penembakan terhadap warga nelayan di Pelabuhan Paumako Timika pada Rabu (9/8) petang bermula dari adanya perselisihan antara nelayan lokal dengan nelayan luar Papua dalam hal wilayah penangkapan ikan.

Perselisihan tersebut kemudian memuncak hingga terjadi penyerangan ke Kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Paumako pada Rabu (9/8) petang.

Saat terjadi pertikaian antarkelompok nelayan lokal dengan nelayan luar Papua, anggota Unit Intel Korem 174/ATW Bripka Y dan anggota Unit Intel Kodim 1710 Mimika Kopda Andi sedang berada di lokasi itu untuk memantau situasi wilayah.

Begitu terjadi perselisihan antarkelompok nelayan, kedua anggota TNI AD tersebut berupaya melerai warga yang bertikai.

Namun massa yang datang dalam jumlah banyak ke Kantor Polsek Pelabuhan Paumako melakukan tindakan anarkis merusak fasilitas tersebut dengan batu, kayu dan tombak.

"Situasi saat itu benar-benar kacau-balau. Pada saat terdesak, salah seorang anggota kami (Kopda Andi) ditombak dari belakang, Begitu melihat rekannya terkapar, Bripka Y mau menolong. Namun dari belakang ada yang memeluk dan berupaya merampas pistolnya sehingga terjadilan letusan senjata api tersebut," jelas Danrem.

Situasi di kawasan Pelabuhan Paumako Timika kini sudah kembali kondusif.

Adapun Kantor Polsek Pelabuhan Paumako kini kondisinya rusak parah akibat amukan massa. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024