Timika (Antara Papua) - Tim penyidik Satuan Reskrim Kepolisian Resor Mimika bersama penyidik POM TNI AD melakukan penyelidikan gabungan terhadap kasus bentrok antardua kelompok nelayan di Pelabuhan Paumako Timika pada Rabu (9/8) lalu.

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, mengatakan terkait penyelidikan gabungan itu untuk mengungkap kasus tewasnya nelayan atas nama Theo Cakacem dan perusakan Markas Polsek Paumako serta penganiayaan anggota Kodim 1710 Mimika Kopda Andi.

"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara bersama antara Polres Mimika dengan POM TNI AD. Ada dua laporan yang kami sedang tangani yaitu menyangkut penembakan warga ditangani oleh POM TNI AD serta perusakan Mapolsek Paumako serta penganiayaan anggota Kodim ditangani oleh polisi," kata Victor.

Sejauh ini, katanya, penyidik sudah memeriksa empat orang saksi terkait kasus perusakan Markas Polsek Paumako serta penganiayaan Kopda Andi.

Sebelumnya, polisi telah melimpahkan berkas perkara penembakan almarhum Theo Cakacem kepada penyidik Sub Detasemen Polisi Militer (POM) XVII-C Timika pada Jumat (11/8).

Bersamaan dengan itu, polisi juga menyerahkan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras pendek jenis Colt, satu buah magasen berisi empat butir amunisi kaliber 45 buatan Pindad yang diterima oleh Komandan Sub Den POM Timika Mayor CPM Ferdinan Ramadhan.

Selain itu, beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian seperti dua butir selongsong peluru, satu butir proyektil, dan satu lembar baju beserta celana milik korban juga turut diserahkan kepada penyidik POM TNI AD.

Kasus bentrok antardua kelompok nelayan di Paumako Timika itu bermula dari perebutan area penangkapan ikan.

Kelompok nelayan lokal merasa terganggu dengan kehadiran ratusan nelayan luar Papua di wilayah itu sehingga memicu aksi pemalangan ruas jalan poros yang menghubungkan Timika-Pelabuhan Paumako.

Aksi itu kemudian berlanjut dengan terbitnya moratorium oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Mimika yang melarang beroperasinya nelayan dari luar Papua di wilayah perairan Mimika.

Puncak dari perseteruan kedua kelompok nelayan tersebut terjadi pada Rabu (9/8). Ratusan nelayan lokal menyerbu nelayan luar Papua yang saat itu sedang berada di Markas Polsek Paumako.

Dalam insiden itu, seorang nelayan lokal bernama Theo Cakacem terkena peluru aparat dan akhirnya meninggal dunia.

Bentrok dua kelompok nelayan itu mengakibatkan Kantor Polsek Paumako hancur diserang massa dan ratusan nelayan luar Papua harus mengungsi ke Sekretariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024