Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengklaim dana Otonomi Khusus (Otsus) telah dipergunakan membangun berbagai sektor, mengingat selama 72 tahun Indonesia merdeka, dari aspek infrastruktur di provinsi paling timur Indonesia ini memang terlambat.

"Karena kami baru memulai pembangunan di Papua setelah Otonomi Khusus selama 16 tahun, dan ketika diberlakukan, banyak perubahan terjadi tentunya dengan wilayah yang luas membutuhkan kerja keras semua pemangku kepentingan," katanya, di Jayapura, Kamis.

Menurut Lukas, wilayah seluas Bumi Cenderawasih ditambah tingkat kesulitan luar biasa, berbagai kultur budaya berbeda yakni pulau besar dihuni 274 suku dengan keanekaragaman budaya berbeda, namun dalam 72 tahun ini banyak pula kemajuan yang telah dicapai.

"Membangun Papua tidak dalam proses pendek, tentu lewat proses yang panjang, oleh karena itu pada 72 tahun Indonesia merdeka kami sepakat bersama semua stakeholder membangunnya dengan kerja keras, tanpa kerja keras tidak akan bisa dicapai," ujarnya pula.

Dia menjelaskan kini di berbagai bidang seperti sektor infrastruktur, tentunya sebagian besar wilayah yang selama ini sulit ditembus, dapat dipastikan sebagian besar di Papua isolasi itu sudah terbuka.

"Aksesibilitas antarsatu kawasan dengan kawasan lain sudah tersambung, dengan demikian kami harapkan daerah yang belum dibuka akan terbuka dalam jangka waktu yang singkat," katanya lagi.

Dia menambahkan dengan tersambung infrastruktur antara Papua dan Papua Barat yang disebut Trans Papua semakin menjawab persoalan di Bumi Cenderawasih, hanya tinggal sedikit saja yang akan diselesaikan infrastruktur konektivitas antara Papua dan Papua Barat.

"Pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi rakyat, kami melihat dengan perguliran kapasitas fiskal yang semakin besar pada daerah di kabupaten dan kota, otomatis hal ini akan membuka peluang perubahan-perubahan besar yang terjadi," ujarnya lagi. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024