Jayapura (Antara Papua) - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Kesehatan (UP2KP) Regional Anim-Ha mempersoalkan buruknya pelayanan medis di puskesmas Kampung Ivim A-had, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, yang berdampak pada meninggalnya dua pasien gawat darurat.

UP2KP Regional Anim-Ha kemudian berkoordinasi dengan pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, guna menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan tersebut.

Direktur UP2KP Regional Anim-Ha di Merauke Fransiska Gondro Mahuze ketika dihubungi Antara di Jayapura, Minggu, mengatakan pertemuan dengan pihak puskesmas setempat digelar pada Jumat (25/8).

Fransiska menambahkan, pertemuan kala itu difasilitasi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Merauke.



Turut hadir dalam pertemuan itu, Kabid SDM Dinkes Merauke, Kabid Yankes Dinkes Merauke, Kepala kampung Ivim A-had, Ketua Bamuskan, Ketua Gapektan.

"Petugas medis yang bertugas di puskesmas di kampung tersebut beserta tokoh masyarakat setempat juga hadir sebagai peserta dalam pertemuan," tambah Fransiska.

Dari pertemuan itu, terungkap bahwa pelayanan medis buruk karena minimnya petugas kesehatan.

"Petugas medis yang ada cuman satu orang bidan dan satu perawat. Tentu akan kesulitan menanganani pasien gawat darurat, sehingga dua pasien kemudian meninggal," kata Fransiska.

Petugas medis pun enggan bertugas di kampung itu, karena mengkhawatirkan jaminan keselamatannya.

"Solusi dari kami, harus ada petugas medis yang siap siaga ditempat selama 24 jam," ujarnya.

Solusi lainnya, kata dia, harus tersedia mobil ambulans yang selalu siaga jika ada pasien yang membutuhkan pertolongan cepat. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024