Keerom (Antara Papua) - Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yonif 410/Alugoro Letkol Inf M Heri Amrulloh memimpin patroli tugu batas negara RI-PNG di titik MM4.2 di wilayah Yabanda, Distrik Yafi, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Letkol Heri didampingi perwira topografi Lettu Ctp Suyitno dan Danki C Lettu Inf S Saeful beserta beberapa personel jajaran Kompi C.
Patroli tugu batas negara itu diawali dari Pos Yabanda pada Rabu (23/8) pukul 06.00 WIT yang diperkirakan membutuhkan waktu empat hari tiga malam, sehingga mereka membawa logistik untuk keperluan lima hari.
Namun, perjalanan dipercepat sehingga hanya tiga hari dua malam, meskipun medannya cukup berat.
Untuk mencapai ke sasaran tugu batas negara MM4.2 dari Pos Yabanda menggunakan kendaraan truk sampai di ujung jalan tanah.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri dan membelah lebatnya hutan belantara, naik dan turun gunung, menyusuri lereng dan bukit yang terjal, serta harus menyeberangi beberapa sungai besar dan kecil.
Terkadang harus melompati batu bahkan merangkak di bawah pepohonan besar dan kecil yang tumbang.
Keinginan Dansatgas untuk memimpin langsung kegiatan patroli tugu batas negara itu sudah lama, namun baru bisa terealisasi karena kesibukan rutin.
"Sudah lama merencanakan kegiatan ini (patroli tugu batas dengan anggota). Saya juga ingin merasakan apa yang dirasakan anak buah saya terutama jajaran pos atas. Bagi saya sebagai seorang Komandan, tempat yang terbaik selalu berada di tengah-tengah anak buah, dalam situasi dan kondisi apapun," ujarnya.
Pada Jumat (25/8) pukul 13.00 WIT, tim patroli tugu batas negara kembali ke Pos Yabanda dalam keadaan aman. (*/adv)
Letkol Heri didampingi perwira topografi Lettu Ctp Suyitno dan Danki C Lettu Inf S Saeful beserta beberapa personel jajaran Kompi C.
Patroli tugu batas negara itu diawali dari Pos Yabanda pada Rabu (23/8) pukul 06.00 WIT yang diperkirakan membutuhkan waktu empat hari tiga malam, sehingga mereka membawa logistik untuk keperluan lima hari.
Namun, perjalanan dipercepat sehingga hanya tiga hari dua malam, meskipun medannya cukup berat.
Untuk mencapai ke sasaran tugu batas negara MM4.2 dari Pos Yabanda menggunakan kendaraan truk sampai di ujung jalan tanah.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri dan membelah lebatnya hutan belantara, naik dan turun gunung, menyusuri lereng dan bukit yang terjal, serta harus menyeberangi beberapa sungai besar dan kecil.
Terkadang harus melompati batu bahkan merangkak di bawah pepohonan besar dan kecil yang tumbang.
Keinginan Dansatgas untuk memimpin langsung kegiatan patroli tugu batas negara itu sudah lama, namun baru bisa terealisasi karena kesibukan rutin.
"Sudah lama merencanakan kegiatan ini (patroli tugu batas dengan anggota). Saya juga ingin merasakan apa yang dirasakan anak buah saya terutama jajaran pos atas. Bagi saya sebagai seorang Komandan, tempat yang terbaik selalu berada di tengah-tengah anak buah, dalam situasi dan kondisi apapun," ujarnya.
Pada Jumat (25/8) pukul 13.00 WIT, tim patroli tugu batas negara kembali ke Pos Yabanda dalam keadaan aman. (*/adv)