Timika (Antara Papua) - Konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia dari Tembagapura, Papua, menuju ke Kota Timika pada Kamis, sempat tertahan selama tiga jam di area mile 64 untuk tidak langsung melanjutkan perjalanan ke Timika

Sebelumnya, konvoi bus karyawan yang berjumlah 12 bus tersebut berangkat dari terminal "shoping family" (untuk staf) Tembagapura (mile 68) dan Terminal Mulki (non staf) pukul 07.18 WIT dan sempat berhenti sekitar 15 menit di mile 66.

Konvoi bus akhirnya melanjutkan perjalanan ke Timika dan berhenti di mile 64 sekitar pukul 07.40 WIT sambil menunggu bus lain termasuk menunggu perintah dari pihak keamanan terkait dimungkinkannya konvoi dilanjutkan atau tidak.


Anggota Brimob saat meninjau bus konvoi karyawan Freeport di mile 64 pada Kamis (28/9) (Foto: Antara Papua/Jeremias Rahadat)

Sementara itu, belasan anggota keamanan yang terdiri atas Brimob dan Satgas Amole masih bersiaga di area mile 64 sambil bersiap siaga untuk menindaklanjuti keputusan pihak otoritas tentang apakah konvoi dilanjutkan atau tidak dan kembali ke Tembagapura.

Komandan regu pengawal dari Satbrimobda, Detasemen B, Sumatera Barat, yang tidak dapat disebut namanya ketika diwawancarai di mile 64, Kamis pagi, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional (Satgas Amole) terkait situasi untuk dimungkinkan atau tidaknya konvoi dilanjutkan ke Timika.

Kepastian dilanjutkannya konvoi pertama bus karyawan dari Tembagapura ke Timika pascapenutupan sementara akibat penembakan yang terjadi pada Minggu (24/9) dan Senin (25/9) tersebut akhirnya terjawab setelah selama tiga jam karyawan dan sopir menunggu di mile 64 dari pukul 07.40 WIT-10.11 WIT.

Konvoi bus Freeport akhirnya melanjutkan perjalanan ke Timika dan dapat melalui area di mile 60 dan sekitarnya yang menjadi lokasi penembakan kendaraan Freeport oleh kelompok kriminal bersenjata dengan aman dan lancar sampai di Timika.

Transportasi darat bukan satu-satunya cara untuk menjangkau kawasan tambang emas terbesar tersebut. Untuk mobilisasi karyawan, Freeport juga menggunakan jasa penerbangan dari perusahaan Avco yang menggunakan helikopter untuk mengantar karyawan dari Tembagapura ke Timika dan sebaliknya.

Setiap harinya, Avco bisa melayani sebanyak lima penerbangan dan rata-rata penumpang dalam satu helikopter sebanyak 26 orang. Namun sejak Selasa (26/9)-Rabu (27/9) penerbangan dihentikan akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung, yaitu kabut.

Hingga pada Kamis (28/9), Avco juga membatalkan penerbangan kedua helikopter dari Tembagapura ke Timika lantaran faktor cuaca yang sudah tidak memungkinkan. Padahal sebelumnya helikopter pada penerbangan yang pertama berhasil mengantar sebanyak 26 penumpang ke Timika.

Pascainsiden penembakan dan pembukaan kembali jalur darat menuju area tambang, pengamanan sepanjang jalur darat semakin diperketat dan berlapis. Petugas keamanan dari Satgas Amole maupun anggota Brimob ditempatkan di titik-titik yang dinilai rawan. (*)

Pewarta : Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024