Timika (Antara Papua) - Sejumlah tenaga bidan yang bertugas di berbagai Puskesmas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mendapat pelatihan cara melakukan konseling hingga pemeriksaan HIV guna mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke anak.

Sekretaris Dinas Kesehatan Mimika Raynold Ubra di Timika, Jumat, mengatakan para bidan yang membantu ibu melahirkan sangat penting memahami cara pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.

"Mereka mendapatkan pelatihan untuk pelayanan komprehensif mulai dari melakukan konseling, melakukan testing HIV hingga menyampaikan hasil kepada pasien. Seorang bidan juga harus memastikan bahwa ibu hamil yang terinfeksi TB (tuberculosis) bisa mengikuti testing HIV maupun sebaliknya di tempat pengobatan," jelas Raynold.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Ultima Horison Timika itu diikuti para bidan dari berbagai Puskesmas di Mimika, termasuk bidan yang bertugas di Puskesmas pedalaman seperti Aroanop, Kokonao dan lainnya.

Selain itu peserta pelatihan tersebut yaitu pegiat LSM dalam bidang penanggulangan HIV-AIDS, kelompok dukungan ODHA, dan tenaga laboratorium Puskesmas.

Pelatihan yang terselenggara atas kerja sama Dinkes Mimika dengan Komisi Penanggulangan AIDS setempat juga menghadirkan dokter patologi klinik dari RSUD Mimika untuk memberikan pengetahuan kepada para bidan tentang bagaimana melakukan pemeriksaan HIV.

"Pengetahuan ini harus benar-benar dipahami oleh para bidan. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam melakukan pemeriksaan dimana orang yang seharusnya negatif tapi dilaporkan positif, begitupun sebaliknya," jelas Raynold.

Ia menambahkan, penanganan semua penyakit kronis membutuhkan peran serta berbagai pihak baik keluarga, masyarakat maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Para petugas kesehatan di tingkat Puskesmas juga diharapkan dapat membangun alur hubungan kerja sama dengan kelompok masyarakat mulai dari menemukan data ibu hamil yang terinfeksi HIV positif sampai penanganan untuk mengonsumsi obat Anti Retroviral di rumah agar kondisinya benar-benar pulih.

Raynold mengatakan kasus ibu hamil yang terinfeksi HIV positif sekaligus TB di Mimika cukup banyak.

Sebab orang yang terinfeksi HIV maka daya tahan tubuhnya akan semakin rapuh. Penyakit tuberculosis selalu mengambil kesempatan pertama dalam tubuh pasien yang telah terinfeksi HIV atau yang disebut sebagai infeksi oportunistik.

"Pasien HIV positif harus discrening TB, demikianpun pasien TB harus diuji saring HIV. Jangan sampai hanya menangani HIV, lalu kemudian muncul penyakit TB maka nantinya akan terjadi komplikasi yang parah sehingga perawatannya makin sulit. Ini harus dideteksi sejak awal," jelas Raynold. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024