Jayapura (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar alat berat milik PT Freeport yakni "haul truck" yang berlokasi di Lower Wanagon, Sabtu sekitar pukul 06.00 WIT

"KKB juga sempat menembaki mobil karyawan Freeport, namun tidak kena," kata Boy Rafli kepada Antara, di Jayapura, Sabtu.

Ia mengatakan dari laporan yang diterima diketahui bahwa penembakan dan pembakaran kendaraan berat itu dilakukan sekitar 10 orang.

Salah seorang karyawan bagian geotech sempat melihat dua orang bersenjata yang diduga KKB sehingga langsung memutar kembali kendaraannya.

"Saat memutar kendaraannya sempat ditembaki, namun tidak mengenai kendaraan maupun pengemudinya, insiden itu kemudian dilaporkan kebagian keamanan," kata Irjen Pol Boy.

Ketika ditanya apakah pelakunya berasal dari KKB yang sebelumnya melakukan teror di sekitar Tembagapura, Kapolda Papua belum dapat memastikannya.

"Bisa saja mereka pelakunya karena mereka lebih menguasai medan," ujar Boy Rafli.

Sementara itu,  Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, kepada wartawan di Timika mengatakan pelaku pembakaran diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata Kali Kabur.

"Mereka yang kita pukul mundur dari area Kimbeli dan Banti yang lari ke belakang kampung Banti kemudian naik ke atas (Wanagon, Grasberg) dan melakukan aksi itu," kata Ahmad.

Menurut dia, tidak semua area dipagar oleh anggota Satgas karena terdiri dari tebing terjal. Pembakaran tersebut juga kata Ahmad merupakan ungkapan kemarahan KKB.

Ia juga mengatakan bahwa pembakaran yang dilakukan tersebut dilakukan oleh anggota KKB sebanyak 10 orang yang sebelumnya juga telah mengeluarkan tembakan beberapa kali.

"Informasi yang kami peroleh dari beberapa karyawan yang waktu itu ada di lokasi kejadian seperti itu namun karena takut maka mereka pada saat pembakaran tidak dapat berbuat apa-apa," ujarnya.

Sementara itu sejumlah petugas dari Satgas Pengaman Objek Vital Nasional yang terdiri dari TNI dan Polri langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan mengingat lokasi kejadian juga cukup untuk dijangkau. (*)

Pewarta : Evarukdijati dan Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024