Jayapura (Antara Papua) - Penerangan Kodam (Pendam) XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan silaturahmi dengan insan pers di Kota dan Kabupaten Jayapura yang dilaksanakan di Pendopo Golf Makodam, Bukit Polimak, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu.

Tampak hadir sejumlah pimpinan organisasi pers, diantaranya Ketua PWI Papua Abdul Munib, Ketua IJTI Papua Mierto Tangkepayung, Ketua IJN Papua dan Papua Barat Roberth IV Subiyat.

Hadir pula pimpinan media cetak dan online, diantaranya Anwar Maga dari LKBN Antara Biro Papua, kontributor media nasional dan wartawan se-Jayapura.



Pada momentum itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam sambutannya menyinggung banyak hal, diantaranya terkait persoalan di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, soal sejarah Papua yang dihembuskan oleh kelompok tertentu, dan beberapa persoalan lainnya.

"Masa Kapolda dan Pangdam sebagai sumber, tidak dipercaya?, padahal mereka punya legitimasi, tapi sejumlah media massa malah mengunakan sumber lain yang belum jelas kepasitasnya. Waktu kejadian di Tembagapura, bahkan ada beberapa media nasional yang tidak ada jurnalisnya yang turun di lapangan lalu menyampaikan berita yang kurang tepat," katanya.

Berkaca dari persoalan diatas, Aidi berharap ke depan, hubungan antara media massa dengan pemangku kepentingan, termasuk dengan TNI bisa lebih lebih baik, sehingga informasi yang didapat bisa lebih tepat keakuratannya.

"Karena apa yang dilakukan demi tegaknya NKRI, ini kalau sepaham dengan saya, sekali lagi. Ini tidak bermaksud menggurui rekan-rekan yang ada, tapi saya hanya menyampaikan isi hati saya. Harapannya, setelah ini ada pandangan dari PWI, IJTI, AJI dan IJN atau rekan-rekan wartawan," kata Aidi.

Sementara itu, Ketua PWI Papua Abdul Munib lebih menyingung soal perkembangan teknologi saat ini, terutama perkembangan telepon seluler telah menggeser sejumlah hal, diantaranya berkurangnya telepon rumah, kalkulator, perusahaan angkutan kurangi pekerjanya, termasuk sejumlah toko mulai kurangi pekerjanya.

"Ini semua karena teknologi handphone, semua mulai bergeser. Ke depannya, pekerjaan jurnalis juga demikian, menjadi sampingan karena perkembangan teknologi semakin cepat, diharapkan Kodam Cenderawasih yang dipercayakan oleh pemerintah pusat tangani ketahanan pangan, tolong bagaimana caranya kita disambungkan kesitu," katanya, disambut tawa rekan-rekan pers.

"Karena, ke depan wartawan jadi pekerjaan sampingan. Yang kerja sendiri akan tergilas, kedepan harus bekerja berkelompok. Sehingga ini harus ada kesinambungan, kedua pihak, hubungan yang menguntungkan. Karena kedepanya peran kita mulai diambil oleh perkembangan teknologi," kata Abdul Munib.

Sedangkan, Ketua IJTI Papua Mierto Tangkepayung menyinggung soak konvergensi media yang mulai berkembang.

"Saya dengan Pak Munib, Ketua PWI, mulai berpandangan dan punya cerita, agar teman-teman wartawan punya usaha lain, selain pekerjaan utamanya, harus ada sambilan, karena kalau harap dari kantor sebagai wartawan, kita akan kalah dengan media sosial," katanya.

Pada kesempatan ini, Mierto yang juga salah satu kontributor TV nasional, meminta agar kejadian penganiayaan yang menimpa Cholid, salah satu wartawan media online lokal tidak terjadi lagi.

"Katanya wartawan atau media itu mitra TNI, harapannya jangan ada lagi kejadian serupa di Papua," kata Mierto.

Ketua IJN Papua dan Papua Barat Robert VI Subiyat meminta agar rekan-rekan wartawan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis.

"Saya sarankan teman-teman wartawan lebih waspada. Oh iya, saya juga sarankan, jika punya persoalan dengan wartawan, jika masalah itu ada hubungannya dengan produk atau karya jurnalistik silahkan adukan ke Dewan Pers, tapi jika tidak ada hubungan dengan produk pers, bisa dilaporkan ke pihak berwajib," kata Roberth.

Sebelum acara diakhiri dengan makan bersama, Kepala Kantor LKBN Antara Biro Papua, Anwar Maga dan wakil dari wartawan perempuan, Neti Dharma Somba berikan sambutan.

"Saya berikan tanggapan satu menit saja, intinya jangan sakiti wartawan," katanya disambut tepuk tangan 60-an wartawan yang hadir dalam acara tersebut. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024