Jayapura (Antara Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Bumi Cenderawasih pada triwulan III-2017 (Juli-September) mencapai 107,72.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Eko Mardiana, di Jayapura, Selasa, angka ITK yang berada di atas 100 mengindikasikan kondisi ekonomi konsumen meningkat meskipun dengan optimisme yang sedikit menurun dibandingkan kondisinya di triwulan II-2017 (April-Juni) dengan nilai sebesar 108,83.
"Indeks tendensi konsumen ini merupakan salah satu alat deteksi dini dalam mengukur perekonomian khususnya di Papua," katanya.
Menurut Eko, meningkatnya kondisi ekonomi konsumen Papua di triwulan ketiga disebabkan oleh pendapatan rumah tangga kini yang mengalami peningkatan (nilai indeks (108,67) dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Hal tersebut membuat konsumen belanja barang atau jasa meningkat sehingga indeks volume konsumsinya juga meningkat (nilai indeks 107,92), selain itu angka inflasi lebih tinggi sehingga daya beli konsumen meningkat (105,79)," ujarnya.
Dia menuturkan kenaikan pendapatan rumah tangga ini diperkirakan adanya gaji ke-13 untuk Aparatur Negeri Sipil (ASN), selain itu pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat karena dana sudah mulai cair sehingga proyek-proyek pembangunan dapat dilaksanakan.
"Pada triwulan ketiga juga banyak terjadi kegiatan atau perayaan seperti masuknya tahun ajaran baru bagi anak sekolah, Idul Adha atau musim haji dan perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu nilai ITK Papua pada triwulan IV-2017 diperkirakan sebesar 109,01, di mana hal ini mengindikasikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan mendatang diperkirakan meningkat namun dengan optimisme meningkat. (*)
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Eko Mardiana, di Jayapura, Selasa, angka ITK yang berada di atas 100 mengindikasikan kondisi ekonomi konsumen meningkat meskipun dengan optimisme yang sedikit menurun dibandingkan kondisinya di triwulan II-2017 (April-Juni) dengan nilai sebesar 108,83.
"Indeks tendensi konsumen ini merupakan salah satu alat deteksi dini dalam mengukur perekonomian khususnya di Papua," katanya.
Menurut Eko, meningkatnya kondisi ekonomi konsumen Papua di triwulan ketiga disebabkan oleh pendapatan rumah tangga kini yang mengalami peningkatan (nilai indeks (108,67) dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Hal tersebut membuat konsumen belanja barang atau jasa meningkat sehingga indeks volume konsumsinya juga meningkat (nilai indeks 107,92), selain itu angka inflasi lebih tinggi sehingga daya beli konsumen meningkat (105,79)," ujarnya.
Dia menuturkan kenaikan pendapatan rumah tangga ini diperkirakan adanya gaji ke-13 untuk Aparatur Negeri Sipil (ASN), selain itu pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat karena dana sudah mulai cair sehingga proyek-proyek pembangunan dapat dilaksanakan.
"Pada triwulan ketiga juga banyak terjadi kegiatan atau perayaan seperti masuknya tahun ajaran baru bagi anak sekolah, Idul Adha atau musim haji dan perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu nilai ITK Papua pada triwulan IV-2017 diperkirakan sebesar 109,01, di mana hal ini mengindikasikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan mendatang diperkirakan meningkat namun dengan optimisme meningkat. (*)